Teror Virus Corona

Kronologi WNA Italia Ada di Sukabumi Berniat Isolasi Diri saat Corona, Ternyata Sudah 2 Minggu

seorang pria WNA asal Italia berada di Sukabumi, Jawa Barat diperiksa kesehatannya demi cegah penyebaran virus corona.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Gerd Altmann/Pixabay
Social distancing untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Keberadaan pria WNA asal Italia di Sukabumi, Jawa Barat belum lama ini menjadi perhatian.

WNA Italia tersebut diketahui bernama Michael Fuzolante (60).

Belakangan, kebaradaan pria WNA asal Italia itu diketahui warga setempat.

Setelah ditelusuri, WNA asal Italia itu ternyata sudah dua minggu berada di Sukabumi.

Michael Fuzolante itu tinggal di rumah mertuanya yang beridentitas Toto (70).

Berdasarkan keterangan Toto, pria asal Italia itu sudah tinggal di Indonesia sejak 6 tahun lalu.

Pria berprofesi desainer tersebut menikahi putri Toto dan bekerja di daerah Sentul, Bogor.

Viral Foto Anak Perawat Curhat Dijauhi Ibunya yang Rawat Pasien Corona, Alissa Wahid: Pengen Nangis

Host Insert Jesslyn Lim Salah Sebut Kabar Andrea Dian, Ganindra Bimo Beri Respon Ini : Kalian Hebat

Cara Dapat Token Listrik Gratis, Akses Melalui WhatsApp atau Website PLN www.pln.co.id

Seiring merebaknya virus corona, pria asal Italia pun pulang ke rumah Toto dengan tujuan untuk mengisolasi diri.

Agar menghilangkan rasa khawatir warga, Polsek Warungkiara Bersama Tim Satgas Covid-19, kemarin siang pun memeriksa WNA Italia tersebut.

Hal itu disampaikan langsung Kapolsek Warungkiara, AKP Ridwan Ishak melalui Paur Humas Polres Sukabumi, Ipda Aah Saepul Rohman saat dikonfirmasi.

Aah mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan, WNA Italia tersebut dinyatakan negatif corona.

"Pemeriksaan dilaksanakan oleh tim kesehatan dari puskesmas, hasilnya negatif. Tidak terindikasi Covid-19," ujar Aah seperti dilansir dari Tribun Cirebon.

MICHAEL Fuzolante (paling kanan), warga negara Italia yang tinggal di Kampung Cikoneng, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kamis (2/4/2020).
MICHAEL Fuzolante (paling kanan), warga negara Italia yang tinggal di Kampung Cikoneng, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kamis (2/4/2020). (Istimewa via Tribun Cirebon)

Selain itu, Aah juga menjelaskan bahwa pria asal Italia itu tidak mengeluhkan apapun.

"Hal ini dikarenakan tidak adanya keluhan apapun dan yang bersangkutan sudah lebih dari 14 hari tinggal di rumah Toto," jelas Aah.

Aah pun kembali menegaskan bahwa WNA Italia itu merupakan menantu Toto.

WNA asal Italia itu menikahi putri Toto yang masih satu pekerjaan di Sentul Bogor.

"Menurut keterangan Toto, orang Italia itu ada di Indonesia sejak 6 tahun lalu. Ia menikahi putrinya bernama Cici Ersih. Mereka masih satu pekerjaan di Sentul dan sekarang ini sudah mempunyai dua anak perempuan. Pekerjaan sehari-hari WNA itu adalah desainer di Sentul Bogor," terang Aah.

Pembagian Token Listrik Gratis untuk 450 VA dan Diskon 900 VA, Bisa Diakses Pakai WA Ini Nomornya

UPDATE Terkini Virus Corona di Indonesia : Bertambah 196, Totalnya Kini 1.986 Kasus Covid-19

10 Hari Diisolasi Karena Positif Covid-19, Gugus Tugas Ungkap Kondisi Bupati Karawang Cellica

WNA asal Italia dan istrinya itu kemudian pulang ke rumah Toto saat virus corona merebak.

"Michael pulang ke mertuanya untuk mengisolasi diri tinggal di rumah karena penyebaran virus korona," ujarnya.

Aah pun mengimbau kepada masyarakat agar tak segan untuk melapor atau menginformasikan bila ada WNA yang berada di wilayah hukum Polsek Warungkiara.

Pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan bila memang ditemukan hal serupa demi mengantisipasi penyebaran virus corona.

Wali Kota Sukabumi Bantah Ratusan Warganya Positif Covid-19

Informasi soal ada ratusan warga Kota Sukabumi yang positif Covid-19 dibantah Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Achmad Fahmi menjelaskan, info aktual dari Pemda dan Gubernur ada sekitar 300 orang yang rapid test tersebar di seluruh Jawa Barat.

"Rapid test dilakukan di 27 Kabupaten dan Provinsi se Jawa Barat," ujar Achmad Fahmi dalam klarifikasi yang dismpaikan kepada media.

Ini Deretan Makanan yang Bisa Bantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Cerita Pelajar Bogor Belajar di Rumah Imbas Corona, Sebut Rindu Suasana Sekolah

Di Kota Sukabumi katanya, ada 7 orang dalam pemantauan (ODP).

"Bukan positif, tapi ODP," katanya.

Lebih lanjut kata Achmad Fahmi tes dilaksanakan di Setukpa Polri, yaitu tempat sekolah calon perwira Polri.

"Jadi yang rapid test bukan masyarakat kota Sukabumi, tapi polisi-polisi calon perwira itu," ujarnya.

Para polisi itu kata Achmad berasal dari berbagai daerah di Indonesia, karena itu setelah diketahui ODP kemudian dipulangkan ke kampungnya masing-masing.

"Jadi klarifikasinya tidak ada 300 orang yang positif Covid-19 di Kota Sukabumi, itu hoax," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi lonjakan positif corona Covid-19 di Jawa Barat setelah dilakukan rapid test sepekan lalu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, lonjakan terjadi di Kota Sukabumi.

Melalui rapid test atau tes masif yang dilakukan sepekan lalu, ditemukan bahwa jumlah warga yang positif di Kota Sukabumi melonjak.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan warga yang positif Covid-19 di Kota Sukabumi ini akan menjalani tes kembali melalui tes swab atau PCR untuk memastikan keakuratan hasil tes masif tersebut.

Ratusan orang yang terdeteksi positif melalui rapid test ini, katanya, berada di sebuah kecamatan di Kota Sukabumi.

"Hasil positif rapid test paling besar ini ada di luar dugaan, di Kota Sukabumi. Ini terjadi paling besar di seluruh kabupaten dan kota di Jabar," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (30/3/2020).

Ridwan Kamil mengatakan belum bisa melaporkan jumlah tambahan positif Covid-19 ini kepada pemerintah pusat.

Pihaknya baru akan melaporkan hasilnya setelah 300-an orang ini menjalani tes swab yang lebih akurat.

Sampai Senin (30/3/2020) siang di Jabar, katanya, baru tercatat 149 pasien positif corona, 660 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 5.293 orang dalam pemantauan (ODP).

Emil pun tidak menyangka lonjakan jumlah kasus positif akan muncul di Kota Sukabumi, bukannya di Bogor, Depok, atau Bekasi, yang selama ini berdekatan dengan Jakarta sebagai episentrum penyebaran virus corona.

 "Kami sudah melakukan rapid test di 27 kabupaten dan kota di Jabar, kepada 22 ribu orang. Dilakukan di fasilitas kesehatan, door to door, dan drive thru. Dengan tes ini jadi lebih jelas peta persebarannya, ternyata muncul banyak di Kota Sukabumi," ujarnya.

Emil sudah menginstruksikan kepada Wali Kota Sukabumi untuk melakukan karantina wilayah parsial terhadap satu kecamatan, desa, atau kawasan, yang mengalami lonjakan jumlah pasien terdeteksi positif virus corona tersebut.

"Wali Kota Sukabumi sudah kami perintahkan melakukan tindakan-tindakan, sambil menungu tes kedua ini.

Kota Sukabumi akan menjadi daerah pertama di Jabar yang melakukan karantina wilayah parsial terhadap satu kecamatan," katanya.

Kang Emil belum bisa membeberkan nama kecamatan yang akan dikarantina parsial tersebut juga belum bisa memberi tahu mengenai penyebab penyebaran virus corona di kawasan tersebut.

(TribunnewsBogor.com/TribunCirebon)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved