Teror Virus Corona
Ridwan Kamil Sebut Virus Corona Mati 7 Jam Setelah Pasien Meninggal: Lawan Provokasi Tanpa Ilmu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil harap tak ada warga yang menolak pemakaman jenazah Covid-19.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Mari saling mendukung.
Mari saling berempati kepada mereka yang sedang berduka.
Sila ke 2: Kemanusiaan yang adil dan beradab harus kita terapkan.
Kita lawan provokasi tanpa dasar ilmu.
Kita gunakan prinsip waspada rasional, bukan waspada emosional.
Insya Allah #KitaPastiMenang," tulisnya.
• Tanggapi PSBB Demi Cegah Corona, Fadli Zon Lihat Ada Semacam Ketegangan Antara Daerah dan Pusat
• Mudik ke Wonogiri karena Wabah Virus Corona, Pria Ini Pergoki Istri Selingkuh dengan Kepala Desa
Kata Aa Gym
Para ulama di Jawa Barat berharap tak ada penolakan masyarakat terhadap proses pemakaman jenazah para pasien Covid-19.
Mereka memastikan, proses penanganan jenazah telah sesuai standar kesehatan dan syariat Islam.
Dilansir dari Kompas.com, Pendiri Ponpes Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar meminta masyarakat tidak memberi stigma kepada jenazah Covid-19.
Menurutnya, selama perlakuan jenazah dan pemakaman sesuai protokol kesehatan dan syariat, semua proses pemakaman aman.
"Kalau prosedur pengelolaan jenazah itu sudah standar dengan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan juga sesuai dengan standar syariat islam, itu benar-benar sudah aman," kata Aa Gym, sapaan akrabnya, Jumat (3/4/2020).

Dengan begitu, kata Aa, tak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Ia menegaskan, penghormatan kepada jenazah sangat dianjurkan.
Sebab, mengurus jenazah dengan baik hukumnya wajib bagi umat Islam.