Teror Virus Corona
Terjadi Lonjakan Kasus, Jepang Umumkan Darurat Nasional Covid-19, Tegas Tidak Terapkan Lockdown
Pemerintah Jepang menerapkan darurat nasional menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Negeri Sakura tersebut.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Terjadi lonjakan kasus Covid-19, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan keadaan darurat nasional terkait wabah virus corona pada Senin (6/4/2020).
Pengumuman tersebut diungkapkan Pemerintah Jepang, yang ditetapkan menyusul lonjakan kasus baru virus corona di Tokyo dan kota-kota besar lainnya.
Dilansir dari Japan Times, keadaan darurat nasional ini adalah yang pertama kalinya di Jepang.
Deklarasi resmi akan diumumkan pada Selasa (7/4/2020) dan akan berlaku mulai Rabu (8/4/2020), menurut salah satu sumber dari kantor pemerintahan.
Abe selanjutnya akan menentukan area mana yang ditargetkan dan berapa lama waktunya.
• 2.747 Orang Jalani Rapid Test Covid-19 di Kota Depok, 126 Dinyatakan Positif
• Penjelasan Ahli soal Fenomena Orang Muda dan Sehat Meninggal Gara-gara Corona, Ada 2 Teori
Kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka kemungkinan akan menjadi prioritas.
Prefektur Hyogo juga dicakup dalam deklarasi tersebut.

Sebelumnya, Abe sempat menolak menyatakan keadaan darurat nasional karena akan berdampak pada perekonomian.
• Usulan PSBB Sejumlah Daerah untuk Covid-19 Belum Disetujui Kemenkes, Doni Monardo Ungkap Penyebabnya
• Cegah Penyebaran Covid-19, Akses Menuju Stadion Pakansari Ditutup Sementara
Namun, ia membalik perkataannya saat melihat lonjakan kasus Covid-19 di "Negeri Sakura" dalam beberapa hari terakhir.
Dalam undang-undang yang direvisi pada Maret dan mencakup virus corona, perdana menteri dapat menyatakan keadaan darurat jika penyakit itu menimbulkan "bahaya besar" bagi kehidupan.
Selain itu, juga apabila berdampak besar pada perekonomian.
Virus corona telah meningkatkan risiko resesi di Jepang.
• Demi Bisa Keluar Rumah saat Lockdown Covid-19, Orang Ini Nekat Nyamar Jadi Tanaman, Lihat Videnya !
• Bantu Warga Bogor yang Terkena Imbas Covid-19, Anggota DPRD Jual Mobil Pribadi untuk Beli Sembako
Kebijakan ini membuat para gubernur memiliki wewenang untuk meminta warga tetap di rumah dan menutup tempat usaha.
Akan tetapi, Jepang menegaskan tidak menerapkan lockdown seperti di negara-negara lain.
Tekanan telah meningkat bagi Abe untuk mengeluarkan deklarasi itu, antara lain Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Asosiasi Medis Jepang yang gencar menyerukannya.