Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ramadhan 1441 H

Ikuti Anjuran MUI, Begini Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih Sendiri di Rumah saat Pandemi Covid-19

Pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan imbauan agar shalat tarawih dilakukan di rumah.

Tribun Pontianak
Ramadhan 1414 H 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Umat Islam di seluruh Dunia akan menyongsong bulan suci Ramadhan 1441 H.

Bulan Ramadhan kali ini dilaksanakan dalam kondisi pandemi Covid-19.

Pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan imbauan agar shalat tarawih dilakukan di rumah.

Sekretaris MUI Padang Mulyani Muslim memaparkan jika pemerintah dan MUI memutuskan shalat tarawihtahun ini tidak dilaksanakan di masjid.

Pelaksanaan ibadah shalat tarawih bisa dilaksanakan di rumah sendiri.

"Shalat tarawih boleh dilakukan sendiri-sendiri di rumah atau tetap berjamaah dengan anggota keluarga," kata Mulyadi Muslim, Kamis (9/4/2020).

Bagi yang melaksanakan shalat tarawih sendirian, tentu memiliki niat yang berbeda dengan shalat tarawih berjamaah.

Niat Shalat Tarawih Sendirian

Mulyadi Muslim mengatakan untuk memulai shalat, terlebih dulu harus berwudhu.

Selama Wabah Corona, Ini Panduan Lengkap Ibadah Bulan Ramadhan: Puasa, Salat Tarawih dan Tadarus

"Salat diawali dengan niat salat tarawih sebelum takbir pertama yang menandai dimulainya ibadah salat," ungkapnya.

Berikut niat salat tarawih.

"USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA."

Artinya: " Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'alaa

Tata Cara Salat Tarawih Sendiri di Rumah.

Mulyadi Muslim mengatakan jumlah rakaat shalat tarawih di rumah tidak berbeda dengan shalat tarawih secara berjamaah di masjid.

Shalat tarawih sendiri bisa dilaksanakan dengan bilangan 11 rakaat.

Terbagi 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat salat witir.

Shalat tarawih bisa dikerjakan 2 rakaat 1 kali salam seperti salat sunah lainnya.

Doa Ashanty soal Virus Corona: Covid-19 Pulanglah ke Tempat-Mu Sebelum Ramadan, Kami Ingin Tarawih

Namun bisa juga dengan sistem 4 rakaat 1 kali salam.

Setelah itu baru mengerjakan shalat witir sebanyak 3 rakaat dengan 1 kali salam.

"Gerakan maupun bacaan shalat tarawih sama dengan salat lima waktu. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya saja," ungkapnya.

Sementara bagi yang sudah berkeluarga tetap bisa melaksanakan shalat tarawih berjamaah walaupun hanya di rumah saat pandemi Covid-19 saat ini.

Nah, niat shalat sendirian dengan niat shalat berjamaah tentu saja berbeda.

Melansir zakat.or.id, inilah niat shalat tarawih sebagai makmum, imam dan sendirian

1. Niat Shalat Tarawih Berjamaah 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

2. Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid) 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

3. Niat Sholat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

4. Niat Sholat Witir 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”

5. Niat Sholat Witir – 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”

Keutamaan Shalat Tarawih

Shalat tarawih memiliki sejumlah keutamaan.

Shalat yang dikerjakan tiap malam selama bulan Ramadhan ini sangat dianjurkan agar menambah amalan di bulan suci.

Melansir Islami.co, inilah keutamaan shalat tarawih.

Pertama, shalat tarawih bersama imam memiliki keutamaan setara shalat semalam penuh.

Hal ini sesuai disampaikan Rasulullah SAW.

Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Siapa yang shalat malam bersama imam hingga selesai maka akan ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. at-Tirmidzi)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.

Kedua, shalat tarawih dapat menghapuskan dosa-dosa umat Islam yang telah lalu.

“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Rasulullah SAW juga pernah menjelaskannya dalam hadis lain.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hal tersebut, shalat malam yang dimaksud adalah shalat malam pada bulan Ramadhan atau yang biasa disebut sebagai shalat tarawih.

Menurut pendapat An-Nawawi, ampunan tersebut hanya berlaku pada dosa-dosa kecil saja.

Namun menurut beberapa ulama, bisa saja ampunan tersebut meringankan dosa-dosa besar selama pahala yang didapatkan sudah mampu menghapus dosa-dosa kecil.

Ketiga, salat tarawih merupakan salat yang paling utama.

Shalat tarawih adalah seutama-utamanya salat.

Ulama madzhab Hambali pernah mengatakan bahwa seutama-utamanya salat sunnah adalah salat yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah karena serupa dengan salat fardhu.

Selanjutnya yang paling ditekankan untuk dilakukan secara berjamaah adalah salat kusuf (salat gerhana) kemudian salat tarawih. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9633.)

Oleh sebab itu, para ulama sepakat bahwa shalat tarawih merupakan shalat sunnah sebagai salah satu bentuk syiar Islam.

Menurut para ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, shalat tarawih hukumnya sunnah mu’akkad atau sangat dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan.

Hendaknya umat Islam menghidupkan malam-malam di bulan ramadhan dengan shalat tarawih.

Shalat tarawih hendaknya dilakukan secara berjamaah bukan secara sendiri-sendiri.

Menurut Imam Asy-Syafi’i beserta mayoritas ulama lainnya, shalat tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah di masjid seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dan para sahabat.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Ramadhan 1441 H- Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih Sendiri di Rumah Saat Pandemi Corona Covid-19

Penulis: Rima Kurniati
Editor: afrizal

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved