Teror Virus Corona

Kronologi PDP Covid-19 di Samarinda Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca, Sempat Dobrak Ruang Isolasi

Menurut Osa, PDP Covid-19 tersebut memecahkan kaca jendela dan mendobrak pintu kamar isolasi

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
fernando zhiminaicela/Pixabay
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pasien dalam pengawasan ( PDP ) Covid-19 di Samarinda mengancam perawat menggunakan pecahan kaca.

Ia mengamuk karena menolak diisolasi.

PDP Covid-19 tersebut berasal dari klaster Ijtima Gowa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Samarinda, Osa Rafshodia menceritakan saat itu N (52) mengamuk di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (10/4/2020).

Menurut Osa, PDP Covid-19 tersebut memecahkan kaca jendela dan mendobrak pintu kamar isolasi

"Dia juga mengancam perawat pakai pecahan kaca," kata Osa dikutip dari Kompas.com.

Dinilai sudah mengancam keselamatan tenaga medis, pihak rumah sakit memanggil Kepolisi dan BPBD.

Petugas lantas mencoba untuk menenangkan N.

Setelah dibujuk, pasien ini akhirnya bisa ditenangkan.

Karena penolakan tersebut, pihak rumah sakit mengizin N mengisolasi diri di rumah.

Meski begitu, pasien ini diwajibkan untuk mengisolasi diri di rumahnya selama 30 hari.

Novel Baswedan Sebut Penyidik Tak Nyaman dengan Kondisi KPK Sekarang

Terbaru, 91 Pasien Sembuh Covid-19 di Korea Selatan Kembali Dinyatakan Positif

Pusat Kuliner di Suryakencana Sepi Gara-gara Virus Corona

Ruang isolasi Tulip bagi pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (27/1/2020). (KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)
Ruang isolasi Tulip bagi pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (27/1/2020). (KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON) ()

“Dia kita berlakukan karantina wilayah selama 30 hari, dipulangkan tim dinkes bersama BPBD, Kepolisian,” ujar Osa.

Osa mengatakan, pasien tersebut diisolasi di rumah sakit pada 8 April 2020.

Ia dinyatakan sebgai PDP Covid-19 dari hasil rapid test.

Hasil rapid test N menunjukan reaktif virus corona.

Petugas media membawa pasien ini ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk mendapat perawatan medis.

Penerapan PSBB di Kota Bogor Tunggu Evaluasi Kemenkes, Pemkot Masih Lengkapi Persyaratan

Nagita Slavina Rela Tunggu Dini Hari Hanya untuk Nonton TV, Luna Maya Kaget : Emang TV Cuma Satu ?

Sering Menggunakan Hand Sanitizer, Waspada Ini Efek Samping Jika Dipakai Berlebihan

4 Peserta Ijtima Ulama Gowa Positif Corona

Melansir Kompas.com, Empat peserta Ijtima Ulama Gowa, Sulawesi Selatan asal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.

Keempat orang itu masing-masing disebut pasien PPU 1 jenis kelamin laki-laki usia 30 tahun, PPU 2 jenis kelamin laki laki usia 16 tahun, PPU 3 jenis kelamin laki-laki usia 17 tahun dan PPU 4 jenis kelamin laki-laki usia 19 tahun.

"Empat pasien ini semuanya jadi peserta Ijtima Ulama Gowa tapi kembali ke Kaltim masing-masing," ungkap Plt Kadinkes Kaltim Andi M Ishak saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/4/2020).

Andi menjelaskan pasien PPU 1 melakukan perjalanan ke Gowa pada 15 Maret 2020.

Lakukan Ini Agar Barang Belanja dan Makanan Delivery Bebas Corona, Saran Pakar IPB

Diduga Konsleting Listrik, Angkot Hijau Terbakar di Jalan Gunungbatu, Kota Bogor

Cerita Dewi Perssik saat Depresi, Sebut Glenn Fredly Buatnya Bangkit

Kemudian, pada 23 Maret yang bersangkutan kembali ke PPU.

Keesokan harinya, dia mengalami gejala dan diperiksa memeriksa diri ke puskesmas.

"Oleh Puskesmas disarankan melakukan isolasi mandiri. Pada 1 April yang bersangkutan dilakukan rapid tes hasil negatif, tapi hasil swab ternyata positif,"terang Andi.

Berbeda dengan tiga rekannya.

ketiga pasien remaja itu tiba di PPU pada 24 Maret setelah dari Gowa.

Mereka hasil tracing dalam pasien PPU 1 saat memeriksa diri di puskesmas.

Petugas medis langsung memanggil ketiganya dan dilakukan rapid tes ternyata positif.

Ketiganya langsung diisolasi hingga keluar hasil swab positif.

"Keempatnya kini diisolasi di RSUD Ratu Aji Putri Botung, Penajam Paser Utara," jelas Andi.

Ijtima Dunia 2020 yang dihadiri ratusan WNA di Gowa, Sulawesi Selatan.(KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)
Ijtima Dunia 2020 yang dihadiri ratusan WNA di Gowa, Sulawesi Selatan.(KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.) (Kompas.com)

Dengan bertambahnya empat peserta ijtima ulama yang terkonfirmasi positif corona di PPU maka total peserta ijtima ulama Gowa yang terkonfirmasi positif corona di Kaltim menjadi 6 orang.

Dua pasien lainnya, satu di Samarinda dan satu lagi di Balikpapan yang sudah meninggal dunia pada Minggu (29/3/2020).

Saat ini, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di masing-masing kabupaten dan kota terus melacak keberadaan mereka setelah pulang dari Gowa.

Tercatat, hingga Senin (6/4/2020) sudah 639 orang yang berhasil didata.

Dari jumlah itu, 146 orang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP), 18 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 9 lainnya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Sementara untuk total keseluruhan pasien positif corona di Kaltim hingga berjumlah 31 orang.

Untuk ODP berjumlah 4.776 orang, 2.540 diantaranya sudah selesai pemantauan dan 2.236 masih dalam pemantauan.

Sementara untuk PDP sebanyak 232 orang, ada 137 hasilnya negatif, 31 orang positif dan sisanya 64 masih menunggu hasil uji laboratorium.

Kompas.com/Tribun Kaltim/TribunnewsBogor.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved