Erupsi Anak Krakatau
Suara Dentuman Misterius Tak Terdengar di Pos Pemantauan Anak Krakatau, Ini Penjelasan Mbah Rono
Ini analisis ahli vulkanologi, Surono atau yang akrab disapa Mbah Rono soal suara dentuman misterius.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
"Iya jam 2 tadi, lagi begadang nonton film. Nah, kedengaran suara gitu, saya kira dari tadi geluduk, mau hujan. Ternyata info teman, Krakatau meletus," ujar Vina warga Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Sementara itu, dilansir dari Antara PVMBG menjelaskan tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada.
PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.
Analisis Ahli Vulkanologi soal Suara Dentuman Misterius
Sementara itu, Ahli Vulkanologi dari PVMBG Surono menyampaikan, ia belum mengetahui sumber suara dentuman yang dimaksud oleh sejumlah warganet.
Tetapi, ia menganggap suara tersebut disinyalir dari adanya letusan GAK.
"Saya terus terang tidak tahu sumber suara dentuman tersebut, kecuali yang paling mungkin adanya letusan GAK yang meletus beruntun pagi ini," ujar Surono saat dikonfirmasi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).
• Mutia Ayu Kangen Suami, Tompi Kenang Ucapan Menyentuh Glenn Fredly saat Diajak Foto: Biar Gewa Lihat
• Glenn Fredly Ternyata Mengeluh Sakit Sejak Januari
Pria yang akrab disapa dengan Mbah Rono ini menyampaikan, hal yang paling berbahaya dari letusan gunung api muda yakni adanya longsoran pemicu tsunami yang terjadi pada Desember 2018.
Adapun longosoran tersebut terjadi lantaran untuk menambah bentuk gunung agar lebih tinggi dan besar.
"GAK mengikuti hukum kodrat alam, sering meletus seperti dulu, pernah satu tahun tidak berhenti, guna membangun tubuhnya supaya tinggi dan besar," ujar Mbah Rono.
Sementara itu, Mbah Rono menjelaskan, saat GAK meletus besar, GAK tidak akan menimbulkan tsunami besar, hanya longsorannya saja yang dapat memicu tsunami.
Dari kejadian pagi ini, Mbah Rono menyampaikan, terjadinya letusan kemarin mengapa justru diributkan saat ini, bukan ketika GAK selama satu tahun meletus secara terus menerus?
Menurutnya, letusan GAK menjadi daya tarik wisata minat khusus di mana para wisatawan sudah paham bagaimana aturan menonton kejadian alam tersebut.
"Siapa yang menikmati atraksi alam GAK?
Beberapa kapal pesiar internasional mewah, kita sempat diundang naik kapal tersebut dan menceritakan megenai ibunya alias Gunung Krakatau yang nakal dengan tsunaminya, sementara si anak yang dinamis ingin cepat besar dengan cara meletus," terang Mbah Rono