Erupsi Anak Krakatau

Suara Dentuman Misterius Tak Terdengar di Pos Pemantauan Anak Krakatau, Ini Penjelasan Mbah Rono

Ini analisis ahli vulkanologi, Surono atau yang akrab disapa Mbah Rono soal suara dentuman misterius.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
(ANTARA FOTO/BISNIS INDONESIA/NURUL HIDAYAT)
Foto udara letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018 pukul 17.22 Wib dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak (sekitar 1.838 meter di atas permukaan laut). 

Terkait kisah tersebut itulah perbedaan antara fenomena alam, Mbah Rono menganggap fenomena tersebut dapat menjadi tontonan, bukan untuk ditakuti.

Imbas Corona di Indonesia, 1.506.713 Pekerja Terpaksa Dirumahkan dan di-PHK

PSBB Untuk Bogor, Depok dan Bekasi Akan Diumumkan Kemenkes Hari Ini

 Tidak perlu takut suara dentuman

Terkait dentuman, ia hanya berkomentar bahwa saat malam hari yang sepi, semua orang mengisolasi diri, suara dari kendaraan lenyap terimbas virus corona.

Oleh karena itu, dentuman GAK membahana, mengusir sepi. Karena itulah alam.

"Pernah saya dipanggil Gubernur Banten, Ibu Atut, karena jika malam masyarakat khawatir dengan suara dentuman GAK. Saya jawab, siang juga ada dentuman, tidak terdengar karena bising kendaraan dan lainnya," lanjut Mbah Rono.

Ia megimbau masyarakat untuk tidak perlu takut, sebab Indonesia memiliki banyak gunung api, ini yang menjadi daya tarik jika dibandingkan negara lain.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved