Teror Virus Corona

Kronologi Pasien Jamaah Tablig Ngamuk saat Diisolasi di Rumah Sakit, Pintu Didobrak Perawat Diancam

Pasien berusia 52 tahun itu sampai mendobrak pintu kamar isolasi yang ada rumah sakit.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A via Kompas.com
ILUSTRASI -- Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan telah menerima sepuluh pasien rujukan dalam pengawasan terkait virus corona yang dirawat di ruang isolasi di gedung Pinere. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona tiba-tiba mengamuk di rumah sakit.

Pasien berusia 52 tahun itu sampai mendobrak pintu kamar isolasi yang ada rumah sakit.

Tak hanya itu, pasien PDP ini juga memecahkan kaca rumah sakit.

Follow:

Padahal, proses isolasi ini bertujuan untuk merawat si pasien dan mencegah penyebaran virus corona kepada orang lain.

Peristiwa ini terjadi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (10/4/2020)

Pria berinisial N ini menolak untuk diisolasi di rumah sakit.

Kelakuan N bahkan semakin membahayakan nayawa petugas medis di rumah sakit setempat.

Sebab, pria ini juga mengancam petugas medis dengan pecahan kaca.

Pasien yang mengamuk ini dari klaster Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa.

“Dia (pasien) juga mengancam perawat pakai pecahan kaca,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Samarinda, Osa Rafshodia, Sabtu (11/4/2020) se[erti dilansir dari Kompas.com.

Kaget Melihat Sosok Kucing, Pengendara Motor Ini Tewas Tabrakan dengan Truk

73 Jamaah Tablig Dinyatakan Positif Corona, Ini Kronologinya Hingga Diisolasi ke RS Wisma Atlet

Ruang isolasi Tulip bagi pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (27/1/2020).
Ruang isolasi Tulip bagi pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (27/1/2020). (KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)

Saat itu, pihak rumah sakit pun langsung menghubungi aparat kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda untuk mengamankan situasi.

Sebab, petugas medis yang bertugas ketakutan karena ulah si pasien ini.

Petugas yang datang pun berhasil menenangkan pasien yang sedang mengamuk itu.

Pasien dari klaster Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa ini pun akhirnya pulang.

Namun, selama di rumah pasien ini dilarang berpergian atau melakukan aktivitas di luar rumah.

N wajib mengisolasi diri di rumahnya selama satu bulang dibawah pengawasan dari petugas kesehatan.

“Dia kita berlakukan karantina wilayah selama 30 hari, dipulangkan tim dinkes bersama BPBD, Kepolisian,” ujar Osa.

Rugi Rp 5M Karena Covid-19, Raffi Ahmad Tetap Gaji 80 Karyawan hingga Desember, Begini Respon Anji

Kementerian Kesehatan Setujui PSBB Bogor, Depok dan Bekasi

Sanksi Bila Tak Pakai Masker Saat PSBB, Bisa Kena Pidana

Ilustasi ajakan untuk diam di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19
Ilustasi ajakan untuk diam di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 (Gerd Altmann/Pixabay)

Osa menjelaskan, pasien tersebut diisolasi di rumah sakit pada 8 April setelah dinyatakan hasil rapid testnya reaktif virus corona.

Petugas medis kemudian membawa pasien ini menuju RSUD Abdul Wahab Sjahranie guna mendapat perawatan medis.

Update Kasus Corona

Pemerintah mengumumkan perkembangan terbaru terkait data jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Hingga Sabtu (11/4/2020) sore ini, pemerintah mengungkapkan, total ada 3.842 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, per hari ini tercatat penambahan 330 pasien dalam 24 jam terakhir dari seluruh rumah sakit di Indonesia.

"Pada tanggal 11 (April) ini ada 330 kasus baru konfimasi dari PCR yang positif. Sehingga total menjadi 3.842 kasus," ujar Yurianto mengutip sumber yang sama.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Corona, Achmad Yurianto .
Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Corona, Achmad Yurianto . (Tangkap Layar akun YouTube KompasTV)

Yuri juga mengatakan, dalam periode yang sama terdapat penambahan 4 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Penambahan tersebut membuat total pasien Covid-19 yang sembuh hingga saat ini terdapat 286 orang.

Namun, pemerintah juga menyampaikan kabar duka dengan adanya penambahan 21 pasien Covid-19 yang meninggal.

Sehingga total menjadi 327 kasus pasien meninggal dunia.

"Artinya masih ada kasus positif di tengah-tengah masyarakat, masih ada kelompok masyarakat yang rentan yang belum disiplin menjaga jarak, menggunakan masker," katanya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved