Teror Virus Corona

Jokowi Ingin Tes PCR Covid-19 Diperluas : Sehari Paling Tidak Lebih dari 10 Ribu Pemeriksaan

Jokowi meminta agar tes virus corona (Covid-19) melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) diperluas jangkauannya ke masyarakat.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo melakukan sesi wawancara bersama Tribunnews.com di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan mengenai visi pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan kepada tim Tribunnews.com. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

"Berkaitan dengan dampak sosial ekonomi, saya minta Menteri Sosial, Menteri Keuangan juga minggu ini (kebijakan) semuanya harus bisa jalan," katanya kemarin.

Pasalnya, kata Presiden, kondisi saat ini sudah mendesak. Sehingga masyarakat harus segera menerima manfaat bantuan tersebut.

"Baik yang berkaitan dengan kartu pra-kerja, baik yang berkaitan dengan PKH (Program Keluarga Harapan), baik yang berkaitan dengan bantuan sosial langsung, baik berkaitan dengan kartu sembako, baik yang berkaitan dengan pembagian sembako di Jabodetabek, semuanya harus jalan minggu ini," pintanya.

Hasil pemantauan di lapangan, kata Presiden, masyarakat saat sudah menunggu bantuan tersebut. Jangan sampai, menurutnya, ada anggapan bahwa kebijakan bantuan, hanya di mulut saja dan tidak ada realisasinya.

"Kemarin saya melihat bahwa kebutuhan itu sudah ditunggu oleh masyarakat, jangan nanti di bawah melihat kita ini hanya omong saja tapi barang tidak sampai ke rakyat, ke masyarakat," katanya lagi mengingatkan menterinya.

Sebelumnya, selain jaring pengaman sosial (social safety net). pemerintah juga menyiapkan sejumlah bantuan sosial bagi masyarakat lapisan bawah yang terkena dampak Pandemi Corona. Bantuan sosial tersebut ada yang berupa bantuan sembako ataupun bantuan langsung tunai (BLT).

Pertama yakni bantuan khusus bahan pokok (sembako) dari pemerintah pusat untuk masyarakat DKI Jakarta. Nilainya sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga (KK) per bulan.

"Dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa atau 1,2 KK, dengan alokasi anggaran Rp, 2,2 triliun," kata Presiden dalam konferensi pers, Kamis, (9/4) lalu.

Kedua yakni bantuan sembako yang ditujukan bagi masyarakat di daerah penyangga Jakarta, yakni Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Bantuan diberikan kepada 576 ribu kepada keluarga.

"Dengan nilai 600 ribu per bulan, selama tiga bulan, dengan total anggaranp Rp 1 triliun," katanya.

Bantuan ke tiga ditujukan kepada masyarakat lapisan bawah di luar Jabodetabek. Jenis bantuan yang diberikan bukan bantuan sembako melainkan bantuan langsung tunai alias BLT. Adapun mereka yang menerima bantuan adalah masyarakat yang belum menerima program bantuan apapun dari pemerintah, baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Program Kartu Sembako.

"Diberikan kepada sembilan juta Kepala Keluarga, sebesar 600 ribu per bulan, diberikan selama tiga bulan. Dengan total anggaran yang disiapkan Rp 16,2 triliun," katanya.

Keempat, yakni pengalokasian dana desa untuk bantuan sosial di desa. Presiden mengatakan, bantuan sosial tersebut akan diberikan kepada 10 juta Keluarga.

"Besarannya Rp 600 ribu per bulan, selama tiga bulan dengan anggaran yang disiapkan Rp 21 triliun," katanya.

Selain itu terdapat Program Keselamatan yang akan dilakukan oleh Polri. Presiden mengatakan, program tersebut seperti program kartu Pra-Kerja yang mengkombinasikan bantuan sosial dan pelatihan. Program ditujukan kepada 197 ribu pengemudi taxi, sopir bus, sopir truk, dan kernet.

"Akan diberikan insentif Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan. Anggaran yang disiapkan di sebesar Rp 360 miliar," kata pria asal Solo itu. (fransiskus/taufik/tribunnetwork/cep)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Minta Tes PCR Corona Diperluas

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved