Virus Corona di Bogor
Curhat Ojek Pangkalan ditengah Pandemi Corona, Sering Pulang Tidak Bawa Uang
Sejak wabah virus corona, pendapatan ojek pangkalan menurun drastis karena tidak ada penumpang.
Penulis: Tsaniyah Faidah | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, RANCABUNGUR - Marlana (65) duduk melamun di atas motornya, mengharap ada penumpang yang membutuhkan jasa antarnya.
Ia mengaku, mangkal sejak pagi belum mendapat penumpang.
Sementara ia butuh uang untuk membeli makanan karena perutnya mulai lapar.
Wajah lelah nampak tergurat jelas di kulit Marlana yang telah mengeriput.
Sesekali mengelap keringatnya yang menetes karena teriknya cuaca siang hari ini.
Ya, Marlana berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan di Simpang Cagak Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Di tengah merebaknya virus corona, pendapatannya terus berkurang.
Belum lagi ia berisiko tertular lantaran sehari-harinya berada di luar rumah berusaha mencari penumpang yang kian sepi.
• Suara Hati Tukang Becak di Kota Bogor yang Terdampak Corona : Dapat Rp 10 Ribu Aja Bersyukur
"Sampai sekarang saja belum narik penumpang. Hanya bawa uang Rp 7 ribu buat pegangan," katanya, Kamis (16/4/2020).
Marlana sudah 20 tahun menjadi tukang ojek pangkalan.
Namun ia mengaku, baru kali ini jumlah penumpangnya turun drastis.
• Dapat Makan Gratis saat PSBB, Pengemudi Ojol di Bogor Bersyukur
Sebelum wabah melanda, ia pernah membawa pulang uang Rp 100 ribu dalam sehari.
Namun kini, pernah hanya mengantongi Rp 5.000 saja bahkan tak membawa uang sama sekali setelah seharian bekerja.
Marlana mengatakan, uang yang didapatnya dari mengojek selama seharian hanya bisa untuk mengganti bahan bakar.