Kesaksian Iptu Stevano Soal Penangkapan Gangster di Jakarta Timur, Terungkap Ternyata Ada 15 Motor
Tim Rajawali berhasil mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan di Kawasan Jakarta Timur, sempat terjadi aksi kejar-kejaran.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Peristiwa pengejaran pelaku tindak pencurian dan kekerasan oleh anggota polisi di Kawasan Jakarta Timur belakangan ini ramai dibicarakan.
Viralnya peristiwa itu tak lepas dari beredarnya video yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.
Dalam video berdurasi satu menit lebih terlihat dua lelaki berboncengan melaju kencang dengan motornya.
Saat itu mereka tengah dalam pengejaran Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur.
Setidaknya ada enam anggota Tim Rajawali yang mengejar mereka.
Walau sudah diminta berhenti oleh polisi, dua lelaki itu malah tetap mencoba melarikan diri.
Hingga akhirnya polisi pun memberikan tindakan tegas dan terukur.
• Satpam di Bekasi Jadi Korban Pembacokan Usai Ingatkan Pria untuk Pakai Masker, Begini Kronologinya
• Pengakuan Perampok yang Bacok Satu Keluarga di Purwakarta, Kaget saat Kepergok Masuk Kamar Perawat
Satu di antara dua lelaki itu diketahui terkena tembakan timah panas di bagian perut.
Katim 1 Rajawali, Aiptu Maryono membenarkan kejadian yang ada dalam video itu.
Ia mengatakan bahwa peristiwa pengejaran itu berawal dari pihaknya mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya aksi pencurian dengan kekerasan.
"Tim Rajawali pada malam itu sedang lakukan pemantauan wilayah kemudian kurang lebih pukul 03.30 WIB kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa telah tejadi pencurin dengan kekerasan di Tipar Cakung," ujarnya seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari program Rossi Kompas TV, Kamis (23/4/2020).

Atas laporan itu, pihaknya pun langsung bergerak cepat mencari pelaku.
Kemudian, lanjutnya, Tim Rajawali berpaspasan dengan kelompok gangster.
"Bukan kebetulan, memang kita sering melintas dari titik itu, sudah kita petakan dengan peta kerawanan kita," tuturnya.
Dikatakannya bahwa saat itu ada sekitar 10 sampai 15 motor dengan ciri-ciri yang sesuai dengan laporan dari korban.