Teror Virus Corona
Sudah 40 Hari Hasil Swab Suami Perawat yang Wafat karena Covid-19 Belum Keluar, Anies : Miris Sekali
Suami Perawat RSCM yang Wafat karena Covid-19 Belum Terima Hasil Swab, Anies Baswedan Miris
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa miris dengan penuturan suami perawat RSCM yang wafat karena Covid-19.
Ninuk Dwi merupakan perawat pertama yang wafat karena Covid-19.
Suaminya, Syahrul Rahmadi menceritakan kronologi Ninuk sakit sebelum meninggal dunia.
Syahrul Rahmadi juga memastikan, Ninuk Dwi positif Covid-19 sebelum meninggal dunia.
• Viral Video ABK Indonesia Dilempar ke Laut, Kapten Kapal China Klarifikasi, Sebut Penyakit Menular
• Sri Mulyani Ungkap Gubernur Anies Tidak Punya Uang untuk Bansos 1,1 juta Warga DKI Jakarta
• Hindari Menu Sahur dan Buka Ini, Demi Kesehatan Jantung
Protokol kesehatan yang berlaku saat ini, maka Syahrul dan keluarganya kini menjadi orang dalam pengawasan ( ODP ).
Ia bersama keluarganya pun sudah menjalani tes swab.
Tes swab tersebut dilakukan oleh Satgas Pusat dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
"saya berharap kepada satgas yang bertugas waktu mengambil hasil swab saya,
saya itu 8 orang kita swab, saya keluarga inti, pengasuh, orang tua, adik ipar, termasuk dokter yang praktek deket rumah, " kata Syahrul dikutip dari Youtube Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa.
• Ferdian Paleka Masih Buron, Orang Tuanya Diduga Bantu Sembunyikan
• Hanafi Rais Mundur dari PAN, Sang Adik Beri Sindiran Ini: Baper Politik dan Tidak Dewasa
• Video Dugaan Perbudakan ABK Indonesia di Kapal China, Youtuber Korea Kaget Cara Pengurusan Jenazah
• Menhub Budi Karya Izinkan Transportasi, Mensesneg Tegaskan Mudik Tetap Dilarang
40 hari lamanya Syahrul dan kelurga menunggu hasil tes swab tersebut.
Bukan hanya khawatir akan kesehatannya, namun Syahrul hingga kini tidak diizinkan bekerja oleh perusahaannya sebelum ada hasil tes swab tersebut.
"sampai saat ini saya pastikan saya belum nerima hasil tes yang swab yang diambil di Puskesmas Sukajaya,
bahkan saya efeknya sampai sekarang saya belum bisa kerja, perusahaan minta hasil labnya," kata Syahrul.
Hal ini juga membuat tetangga dan lingkungan sekitar rumahnya khawatir.
Syahrul sampai-sampai meminta surat keterangan sehat dari puskesmas.
• Hubungannya Renggang, Siti Badriah Tak Jenguk Kakak di Penjara
• Penjaga Gawang PS Tira Persikabo Berharap Liga 1 2020 Segera Dilanjutkan
" untuk menenangkan masyarakat teman di lingkungan saya minta surat keterangan sehat dari puskesmas," kata Syahrul.
Syahrul mengatakan imbas setelah sang istri wafat sangat luar biasa.
Tetangga sekitarnya bahkan mesti menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
" karena imbasnya kuar biasa, setelah kejadian almarhum saya pastikan satu gang ini mereka di off selama 14 hari karena mereka takziah ke rumah saya, menyolatkan almarhum, ikut memandikan akhirnya mereka distop kerja selama 14 hari isolasi mandiri," kata Syahrul.
• Isi Surat Pernyataan ABK Indonesia yang Kerja di Kapal China, Hansol Melongo Dengar Gaji Nelayan
Menyikap keliuhan Syahrul Rahmadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana melakukan tes swab ulang.
Hari ini, Anies Baswedan akan mengirim tim untuk melakukan tes swab pada keluarga Syahrul.
"besok saya kirim tim untuk swab pada pak Syahrul dan keluarga, sesegara mungkin bisa dappt hasilnya, sehingga penderitaan ini sudah cukup," kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengatakan sebesar apapun santunan dan bantuan yang diberikan, tidak akan cukup menggantikan kepergian tenaga medis yang wafat.
"sebesar apapun santunannya, jaminan apapun tidak bisa menggantikan hilangnya isti dan ibu,
semua yang mau kita kerjakan untuk tenaga medis tidak pernah cukup untuk mengganti hilangnya nyawa," kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan akan mengambil alih tes swab pada keluarga dari Almarhumah Ninuk Dwi.
"meskipun bukan kami yang menyelenggarakan udah kami ambil alih,
besok saya kirim tim untuk swab test beliau dan keluarga,
sehari kemudian keluar hasilnya dengan begitu mereka bisa kembali beraktivitas, sudah cukup penderitaan,
saya mendengar ini miris sekali ini tidak boleh terjadi, jangan sampai terjadi lagi," tutup Anies Baswedand i Mata Najwa.