Habib Umar Assegaf Saling Pukul di Check Point PSBB, Marah ke Polisi : Sakit Itu yang Gak Sembahyang

Viral video Habib umar Assegaf Adu Pukul di Check Point PSBB, M:arah ke Polisi : Sakit Itu Orang yang Tidak Sembahyang

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Ist
Viral video pria berjubah putih adu mulut dengan petugas PSBB di pos check point exit Tol Satelit Surabaya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video seorang yang marah di check point PSBB kembali terjadi.

Kali ini seorang pria bergamis yang marah hingga saling pukul dengan petugas Satpol PP.

Insiden pria bergamis marah tak terima aturan PSBB terjadi di check point PSBB Exit Tol Satelit, Surabaya.

Pria bergamis putih tersebut menumpangi mobil Toyota Camry warna hitam dengan nomor polisi N 1 B.

Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dari hasil pemeriksaan plat nomor kendaraan, pria bergamis itu adalah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil.

Habib Umar Assegaf merupakan pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan.

Habib Umar Assegaf marah karena distop oleh petugas.

Petugas mendapati jumlah penumpang di dalam mobil Toyota Camry Habib Umar Assegaf melebih aturan PSBB.

Selain itu, ada satu penumpang yang tak menggunakan masker.

Viral Suara Dentuman Terdengar di Bandung, Begini Penjelasan BMKG

Pengalaman Naik Kereta Api Luar Biasa di Tengah Pandemi Covid-19, Harus Penuhi Berkas dan Syarat Ini

"Pemeriksaan dilakukan karena plat mobil N, bukan L atau W. Saat PSBB plat nomor selain L dan W memang diminta putar balik saat masuk ke Surabaya," kata Trunoyudo dikutip dari Kompas.com.

Melansir Tribun Jatim, Kasatlantas Polrestabes Surabaya Kompol Teddy Chandra menerangkan, kronologi insiden percekcokan antara pria berjubah putih itu dengan sejumlah aparat petugas gabungan di lokasi.

Insiden tersebut terjadi sekira pukul 16.45 WIB.

Saat itu, petugas sedang melakukan razia kendaraan jenis mobil yang hendak melintas di depan pos check point exit Tol Satelit.

Soroti Heboh Lelang Keperawanan Rp 2 Miliar, Hotman Paris : Hati-hati UU ITE Seperti Kasus Ikan Asin

Sejumlah Agen Bus di Terminal Cileungsi Buka, Masih Ada yang Beli Tiket untuk Mudik Lebaran

H-3 Lebaran di Tengah PSBB, Pengunjung Pasar Ciluar Bogor Membludak dan Tidak Ada Petugas

Tibalah sebuah mobil jenis sedan hitam yang diketahui Toyota Camry bernopol N 1 B.

"Kendaraan dilakukan pemeriksaan pelanggaran PSBB yang didapati adalah tidak menggunakan masker, ada yang tidak menggunakan masker," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Kamis (21/5/2020).

Kedua, muatan penumpang melebihi kapasitas yang telah diatur dalam aturan PSBB Surabaya.

Resep Opor Ayam Kuning, Simak Cara Membuatnya di Sini!

Gampang Banget, Ini Resep Kue Semprit Khas Lebaran Cocok Disajikan saat Idul Fitri

"Kedua pelanggaran PSBB-nya itu adalah kapasitas penumpang untuk jenis mobil tersebut sudah melebihi batas 50 persen. Kalau jenis kendaraan sedan berarti kan kapasitasnya hanya 3 orang satu di depan dan 2 di belakang dengan ada spasi kanan kiri, tengah kosong," terangnya.

Saat petugas sedang memberi pemahaman, Habib Umar Assegaf keluar dari mobil.

"Bapak kami hormati ya. Bapak dengar baik baik," ujar petugas polisi ke arah pria berjubah itu.

Bukannya menuruti permintaan petugas. Pria berjubah itu justru membalas dengan merutuki petugas.

"Saya jauh lebih baik," tukasnya.

Namun balasan itu tak membuat petugas gentar.

Petugas polisi itu justru terus berupaya memberikan pemahaman kepada si pria tersebut.

"Saya udah bilang baik-baik. Kalau yang lain itu nurut pak. Yang tidak pakai masker, mulai sana dipakai," ujar petugas polisi seraya mengarahkan tangannya ke jalan raya di belakangnya.

Mendengar pernyataan dari sang polisi, pria berjubah itu kemudian menjawab dengan nada bicara yang terdengar berat.

BREAKING NEWS - Plaza Bogor Padat Jelang Lebaran, Pembeli Berdesakan di Toko Baju

Tiba-tiba ada di Dalam, Janda Cantik Lakukan Ini saat Dipergoki Anak Pemilik Rumah

"Penyakit itu orang yang tidak sembahyang," tukas pria berjubah itu seraya melenggang meninggalkan si petugas polisi.

Tak ingin kalah, sang polisi kembali menyodorkan argumen bantahan.

"Siapa yang tidak sembahyang. Apakah bapak sendiri yang sembahyang," jelasnya.

Di lain sisi, petugas satpol PP yang turut menghentikan mobil hitam yang diduga ditumpangi oleh pria berjubah, juga ikut andil memberikan pengertian terhadap pria berjubah tersebut.

"Bapak ini juga sudah melebihi muatan. Bapak ini saya ingatkan," ujar petugas Satpol PP dengan nada bicara melenguh payah.

Tapi si pria berjubah itu malah makin berang.

Berkali-kali ia meneriakkan kata mundur memberikan intruksi pada sopir mobil warna hitam itu yang tampak masih duduk di bangku kabin kemudi.

"Mundur. Mundur," pekik parau pria berjubah itu.

Sang polisi sebelumnya pun kembali muncul.

Ia kembali menyampaikan pengertian kepada pria berjubah itu.

"Muatannya 5, tidak boleh pak. Pak ini ketentuan. Jangan marah. Jangan mentang-mentang bapak," ujarnya dengan nada meninggi.

Namun tak disangka, ternyata pria berjubah itu tetap berang, dengan menyebut petugas menggunakan idiom yang terbilang bermakna kasar.

Lantaran pria itu terus ngotot dan membantah imbauan petugas.

Teddy mengungkapkan, para petugas memilih alternatif solusi mengimbau pada pengemudi mobil tersebut untuk kembali.

"Mungkin pertimbangan anggota daripada ribut daripada nanti malah lebih ini, ya sudah diputarbalikkan," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved