Bocah 1 Tahun Tewas Akibat Digigit Kutu Kucing, Benarkah Sangat Berbahaya? Ini Kata Dokter Hewan
apakah kutu kucing benar-benar dapat berakibat fatal pada manusia? Ini kata dokter hewan
TRIBUNNEESBOGOR.COM -- Tsamara Kumaira Mariba, bocah asal Dukuh Dayu RT 017 RW 005, Desa Jati Tengah, Sukodono, Sragen, Jawa Tengah, yang jari tangan kanannya bengkak digigit kutu kucing meninggal dunia.
Sebelum meninggal dunia, Tsamara yang usianya genap 1 tahun pada 10 April 2020 sempat dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo karena mengalami demam tinggi dan muntah.
Kasus ini memang menarik perhatian.
Namun, apakah kutu kucing benar-benar dapat berakibat fatal pada manusia?
• Jarinya Bengkak Karena Digigit Kutu Kucing, Tsamara Bocah 1 Tahun Meninggal Dunia
• Penasaran soal Nicholas Saputra, Luna Maya Tersipu Malu Dengar Fakta Ini, Mira Lesmana: Cocok !
Dokter hewan sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nisa Cendana Kupang, drh. Yeremia Yobelanno Sitompul M.Sc menjelaskan, pada tubuh hewan peliharaan seperti kucing sering ditemukan ektoparasit.
Ektoparasit memiliki empat jenis yaitu kutu, tungau, pinjal, dan caplak.
Namun, masyarakat umumnya menyebut keempatnya dengan istilah yang sama yakni kutu.
Terkait kasus meninggalnya balita di Sragen, kata Yeremia, jika ingin mendapatkan kepastian penyebabnya maka perlu diketahui apakah benar-benar meninggal karena gigitan kutu kucing atau tidak.
Jika benar, perlu juga untuk memeriksa jenis kutu apa yang mengigit balita tersebut.
Tapi jika asumsinya adalah benar ada ektoparasit yang mengigit tubuh balita, kemungkinan itu jenis pinjal yang bernama Ctenocephalides felis. Parasit yang memang ditemukan pada kucing.
• Profil Mantan Perwira TNI Ruslan Buton yang Minta Jokowi Mundur, Pernah Terlibat Pembunuhan Petani
Dia menjelaskan, ada tiga kemungkinan yang terjadi ketika parasit mengigit manusia. Pertama dan paling umum adalah alergi.
Lalu bisa juga terjadi infeksi sekunder, di mana luka akibat gigitan menjadi pintu masuk bagi bakteri ke tubuh. Atau parasit itu sendiri ketika mengigit memang sedang membawa bakteri.
"Jadi (kalau parasit tak membawa bakteri) mentok-mentok efeknya gatal-gatal saja kayak digigit nyamuk," katanya kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Melihat kondisi yang dialami balita di Sragen dengan mengalami pembengkakan dan demam, Yeremia menilai, kemungkinan pinjal menggigit dan membawa bakteri bernama Bartonella henselae.
• Dinyinyiri Netizen, Abidzar Disebut Tak Jadi Penerus Mendiang Uje, Ummi Pipik : Semua Butuh Proses !
Pada manusia, bakteri ini bisa berdampak pembengkakan dan kulit kemerahan pada bekas gigitan, demam, lelah, tidak nafsu makan, serta pembengkakan kelenjar getah bening.