Shalat Jamaah Bejarak Saat Masjid Dibuka di Tengah Pandemi Covid-19, dr Erlina : Siapa yang Menjamin

Masjid dan tempat ibadah dibuka lagi saat pandemi Covid-19 belum berakhir, dr Erlina Burhan miris dengan kedisiplinan masyarakat

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Youtube TvOne
dr Erlina Burhan tak setuju masjid dibuka 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Juru Bicara RSUP Persahabatan Dokter Erlina Burhan tak setuju bila tempat ibadah dan masjdi dibuka kembali di tengah pandemi Covid-19.

Menurut dr Erlina Burhan, sampai saat inik tak bisa dipastikan masyarakat bisa tertib dan disiplin dalam menjalankan anjuran pemerintah.

"saya semata-mata dari segi kesehatan," kata dr Erlina Burhan dikutip dari Apa Kabar Indonesia Malam TvOne berjudul BLAK-BLAKAN! dr. Erlina Burhan Ungkap Alasan Tak Setuju Rencana Buka Kembali Tempat Ibadah.

dr Erlina Burhan menganggap, bila masjid dan tempat ibadah lainnya dibuka itu identik dengan keramaian.

Sedangkan penularan Covid-19 ini justru terjadi di dalam keramaian.

" kalau tempat ibadah dibuka menurut saya identik dengan keramaian,

keramaian identik dengan transmisi penyakit Covid ini," kata dr Erlina Burhan.

Maka itulah dr Erlina Burhan tak setuju bilamana masjid dan tempat ibadah lainnya kembali dibuka.

" jadi kalau saya ditanya, saya tidak setuju," kata dr Erlina.

dr Erlina juga mengaku miris melihat masyarakat yang berdesakan di pasar belum lama ini.

"kalau saya melihat di tayangan foto-foto saat supermarket dibuka orang berdesakan,

kemudian setelah lebaran pasar mainan yang ramai orang berdeskaan tidak pakai masker,

buat saya ini miris yah," kata dr Erlina Burhan.

Pasalnya, dr Erlina Burhan mengetahui persis bagaimana proses penularan Covid-19.

"karena saya tahu penularan ini lewat interaksi orang yang deketan yang jaraknya kurang dari satu meter," jelas dr Erlina Burhan.

Bila memang jarak dan keramaian yang menjadi soal saat masjid serta tempat ibadah dibuka kembali, dr Erlina mengatakan masih tergantung pada masyarakatnya sendiri.

"asalkan, apapun apakah masyarakat sudah cukup tertib atau mempersiapkan diri untuk melakukan hal yang dicanangkan itu," kata dr Erlina Burhan.

dr Erlina Burhan menyarankan pemerintah tidak begitu saja melonggarkan PSBB.

Menurutnya mesti ada masa transisi yang dilewati masyarakat.

" kita jangan loncat dari PSBB yang demikian disiplin jadi longgar, harus ada masa transisi, mempersiapakan masyarakat untuk bisa melaksanakan apa-apa yang ditulis tuh, jaga jarak, mau cuci tangan, dilarang berdekatan,

setau saya sholat berjamaah itu berdekatan yah, tapi ini kan dibuat berjarak, siapa yang menjamin itu dilakukan,

apalagi masjid ini kan banyak, tempat ibadah ini banyak," kata dr Erlina Burhan.

Melansir Kompas.com, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, rumah ibadah akan dibuka secara bertahap menyusul kebijakan pemerintah untuk memasuki tatanan kenormalan baru atau new normal.

"Kami membuat konsep umum, secara bertahap kegiatan ibadah di rumah ibadah dibuka kembali dengan menerapkan prosedur tatanan baru, new normal yang telah dinyatakan Pak Presiden pada 15 Mei 2020," kata Fachrul usai rapat kabinet, Rabu (27/5/2020).

Fachrul menilai cara ini dapat mengobati rasa rindu umat untuk beribadah di rumah ibadah. Pembukaan rumah ibadah ini juga dinilai bisa memberi ketenangan batin bagi masyarakat di tengah pandemi saat ini.

Selain itu, juga untuk memberikan apresiasi kepada daerah yang berhasil menekan penularan Covid-19.

"Yang berhasil harus dikasih reward," kata dia.

Namun, Fachrul menegaskan, rumah ibadah serta umat yang beribadah harus menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.

Wilayah di sekitar di rumah ibadah yang buka juga harus dipastikan aman dari Covid-19.

Hal itu dibuktikan dengan rekomendasi camat setempat.

"Kenapa kami katakan di camat yang bisa rekomendasi? Karena kalau gubernur terlalu jauh di atas, sehingga kadang-kadang ada tempat yang aman, tapi oleh mereka digeneralisasikan belum aman," kata Fachrul.

Sementara itu Sejumlah masjid besar di kawasan Cibinong mulai kembali dibuka untuk salat berjamaah setelah ditutup karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pantauan TribunnewsBogor.com, Jumat (29/5/2020), hal ini terjadi di Masjid Al Ittihad di Jalan Tegar Beriman yang mulai kembali dibuka untuk salat Jumat berjamaah.

Masjid besar di Cibinong yang sudah mulai dibuka untuk jamaah juga terjadi di Masjid Abdurrahman bin Auf.

Masjid Al Ittihad di Jalan Tegar Beriman mulai kembali dibuka untuk salat Jumat berjamaah, Jumat (29/5/2020).
Masjid Al Ittihad di Jalan Tegar Beriman mulai kembali dibuka untuk salat Jumat berjamaah, Jumat (29/5/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

"Kemarin-kemarin tidak dibuka seperti ini. Kalau sekarang orang-orang kantoran juga bisa ikut," kata Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Abdurrahman bin Auf, Sanusi kepada wartawan, Jumat (29/5/2020).

Baik Masjid Abdurrahman bin Auf maupun Masjid Al Ittihad tetap memasang spanduk imbauan agar jamaah menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

Namun, untuk phisycal distancing tampaknya masih sulit dilakukan karena membludaknya jamaah.

Sebab, di kawasan Cibinong sendiri terpantau masjid besar lainnya ada yang masih belum beroperasi secara normal seperti salah satunya adalah Masjid Baitul Faidzin yang sampai hari ini masih tutup.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa fasilitas umum yang ditutup PSBB akan dibuka secara bertahap demi menghadapi fase new normal.

"Fasilitas umum akan diperbolehkan beroperasi kembali secara bertahap, seperti rumah ibadah, rumah makan, sekolah, dan yang lainnya, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Ade Yasin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved