VIDEO Mayat Pasien PDP di Bekasi Dijemput Paksa dari Rumah Sakit, Jenazah Didorong Hingga Parkiran
Video penjemutan paksa mayat pasien PDP dari rumah sakit di Bekasi itupun viral di media sosial.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sejumlah warga nekat mengambil paksa pasien yang sudah meninggal dunia dari rumah sakit.
Pasien tersebut diduga merupakan salah satu pasien PDP Covid-19 yang sudah meninggal dunia.
Video penjemutan paksa mayat pasien PDP dari rumah sakit di Bekasi itupun viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit Mekar Sari, Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
FOLLOW:
Sejumlah warga nekat menerobos masuk ke dalam ruangan rumah sakit untuk mengambil salah satu pasien yang sudah meninggal dunia.
Karena bestatus pasien PDP Covid-19, pihak rumah sakit berencana memkamkan pasien yang meninggal dunia itu dengan prosedur Covid-19.
• Kronologi Adik Ipar 5 kali Diperkosa sang Kakak Ipar, Awalnya Sering Diantar Jemput Hingga Menggoda
Namun, sejumlah warga yang mengaku perwakilan keluarga memaksa jenazah pasien asal Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi untuk dibawa pulang.
Dalam video terlihat, sejumlah warga mendorong tempat tidur pasien yang berisi jasad yang sudah meninggal dunia.
Mereka bergerombol sambil mengucap kalimat 'La ilaha illallah' sambil terus mendorong ranjang yang berisi mayat.
Tak hanya itu, beberapa orang juga terlihat terpancing emosinya hingga berteriak-teriak disekitaran rumah sakit tersebut.
"Udah dibawa, kalau udah kita ambil mah udah," terdengar suara pria saat membujuk rekannya yang terpancing emosi dikutip TribunnewsBogor.com dari video yang viral tersebut.
• Profil dr Reisa Broto Asmoro, Mantan Putri Indonesia Kini Jadi Jubir Pemerintah untuk Covid-19

Menurut Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, kejadian mayat dijemput paksa dari rumah sakit itu terjadi pada senin kemarin.
"Benar kejadian kemarin siang, Senin (8/6/2020)," kata Erna kepada TribunJakarta.com, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, kejadian itu dipicu akibat pihak keluarga yang memaksa agar jenazah diserahkan untuk segera dimakamkam.