Kasus Covid-19 Capai Rekor Tertinggi, Doni Monardo Ungkap Kurangnya Dokter Spesialis Paru ke Jokowi

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo buka-bukaan kepada Presiden Joko Widodo mengenai kurangnya jumlah dokter spesialis paru.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
Kolase Kompas.com
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo buka-bukaan kepada Presiden Joko Widodo mengenai kurangnya jumlah dokter spesialis paru 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Jumlah penambahan kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai rekor baru.

Berdasarkan data yang masuk hingga Rabu (10/6/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 1.241 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan kini ada 34.316 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Di samping itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo buka-bukaan kepada Presiden Joko Widodo mengenai kurangnya jumlah dokter spesialis paru.

Padahal, dokter spesialis paru sangat diperlukan dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.

"Dokter paru yang ada di negara kita jumlahnya kurang dari 2.000 orang, artinya satu orang dokter paru harus melayani lebih dari 130.000 warga negara kita," kata Doni saat rapat dengan Jokowi di Kantor Gugus Tugas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Doni menilai, dengan jumlah dokter yang terbatas ini, penanganan virus corona tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan.

Gugus Tugas pun berupaya mengedepankan sektor pencegahan sehingga jumlah masyarakat yang terpapar virus bisa ditekan sekecil mungkin.

Namun, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak aman, menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebugaran tubuh.

"Kalau kita mampu mengubah perilaku masyarakat maka upaya pencegahan adalah langkah yang terbaik," sambung Doni.

BREAKING NEWS - Kasus Covid-19 di Kota Bogor Melonjak, Tertular dari RS Rujukan hingga Balaikota

BREAKING NEWS - Kasus Covid-19 Capai Rekor Tertinggi, Terjadi Penambahan 1.241 Pasien

Doni pun memastikan tahapan untuk menuju new normal atau kenormalan baru akan dilakukan secara hati-hati.

Dengan kehati-hatian, maka fase new normal ini diharapakan bisa menjadi jalan keluar agar masyarakat bisa tetap produktif namun tetap aman dari Covid-19.

"Jadi kami mencoba untuk merangkum, merumuskan sebuah program sehingga paralel agar tidak terpapar Covid-19 tetapi juga tidak terpapar PHK," ujar Doni.

Dilansir dari Kompas.com, pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penularan virus corona di Indonesia, sehingga jumlah kasus Covid-19 terus bertambah.

Berdasarkan data yang masuk hingga Rabu (10/6/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 1.241 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Update data pasien Covid-19 ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Rabu sore.

"Kasus positif (Covid-19) yang kami konfirmasi sebanyak 1.241, sehingga totalnya 34.316," ujar Yurianto.

Menurut Yurianto, penambahan kasus baru tersebar di berbagai provinsi.

Dalam periode kali ini, jumlah penambahan terbesar tercatat ada di Jawa Timur dengan 273 pasien baru.

Kemudian, di DKI Jakarta tercatat ada 157 kasus baru, dan Jawa Tengah dengan penambahan 139 kasus baru.

Gubernur Ridwan Kamil Tak Ingin Buru-buru Buka Sekolah di Jawa Barat, Ini Alasannya

Puji dan Kritisi Anies soal Covid-19, Yunarto Wijaya Singgung Cari Panggung: Tunjukkan Diri Berbeda?

"Penambahan kasus positif ini karena tracing yang agresif dilakukan. Bisa kita lihat sebagian besar penambahan kasus ini spesimen yang dikirim puskesmas atau dinas kesehatan, tidak didominasi oleh rumah sakit," ucap Yurianto.

Data pemerintah juga memperlihatkan, ada penambahan 715 pasien Covid-19 yang kini sudah dinyatakan sembuh.

Mereka telah dianggap sembuh setelah menjalani dua kali pemeriksaan berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR), dan hasilnya memperlihatkan negatif virus corona.

Dengan demikian, total ada 12.129 pasien Covid-19 yang sembuh setelah sebelumnya dinyatakan mengidap virus corona.

Namun, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada 36 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 9 - 10 Juni 2020.

Sehingga total pasien Covid-19 yang meninggal di Indonesia tercatat ada 1.959 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 34 provinsi atau semua provinsi di Indonesia sudah mencatat kasus Covid-19. Secara khusus, ada 424 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19.

Jumlahnya bertambah dua dibandingkan data kemarin. Pemerintah juga mencatat bahwa saat ini ada 43.945 orang dalam pemantauan (ODP).

Kemudian, ada 14.242 orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Mamah Amy Sering Dijodohkan dengan Sule, Syahnaz Sadiqah Buka Suara: Jodoh Enggak Ada yang Tahu

Gadis 16 Tahun Disekap Dua Hari di Indekos oleh 5 Pemuda, Korban Dicabuli Pelaku Secara Bergantian

Data spesimen Pemerintah masih berupaya menggencarkan tes Covid-19 dengan meningkatkan jumlah laboratorium pemeriksaan spesimen.

Ada 103 laboratorium yang menggunakan metode real time PCR.

Kemudian, ada 77 laboratorium yang menggunakan metode tes cepat molekuler (TCM).

Hasilnya, sejauh ini sudah ada 446.918 spesimen yang diperiksa dari 287.478 orang yang diambil sampelnya.

Ini berarti satu orang bisa diambil lebih dari satu spesimen.

Dari 446.918 spesimen itu, ada 438.358 spesimen yang diperiksa menggunakan real time PCR dan 8.560 menggunakan TCM.

Adapun, ada 17.757 spesimen yang diperiksa per hari untuk periode kali ini.

Rinciannya, terdiri dari 16.923 dengan real time PCR dan 834 dengan TCM.

Dari 287.478 orang yang diperiksa, diketahui ada 34.316 yang hasilnya positif virus corona.

Sedangkan, jumlah yang hasilnya negatif virus corona ada 253.162 orang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved