Yunarto Wijaya Sebut Kemacetan Jakarta Terurai di Zaman Anies : Bisa Kita Lihat 3 Bulan Terakhir

Diketahui bersama, bila dihitung selama tiga bulan yang dimaksud Yunarto Wijaya, berarti terhitung sejak Maret 2020.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
Kolase Instagram Anies Baswedan dan Kompas.com
Anies Baswedan dan Yunarto Wijaya soal banjir 

Belum ada Gubernur DKI yang bisa menemukan formulasi untuk memecah kemacetan Jakarta.

"Fakta: Baru di jaman Anies Baswedan kemacetan jakarta bisa diurai seperti yang kita lihat di 3 bulan terakhir... " tulis Yunarto Wijaya.

Meski begitu, sebenarnya kemacetan masih tetap terjadi saat masa PSBB Transisi.

Dilansir Kompas.com, Sabtu (6/6/2020), pada hari pertama PSBB transisi jalanan ibukota kembali macet.

Kemacetan terjadi di sejumlah titik, salah satunya di jalan tol kota ruas Cawang-Grogol, Jakarta, Jumat (5/6/2020) sore.

Epidemiolog dari Universitas Padjajaran dr. Panji Fortuna Hadisoemarto menanggapi tentang hal tersebut.

Menurutnya kemacetan di hari pertama PSBB transisi bisa terjadi karena dua kemungkinan.

Pertama karena orang-orang merasa bosan.

Suasana kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Suasana kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN) ()

Mereka sudah terkurung di rumah sejak Maret, setidaknya 3 bulan.

Kedua, menurut Panji, orang-orang salah persepsi dengan mengartikan bahwa masa transisi masyarakat sudah bebas beraktivitas.

Kemacetan tersebut menurutnya tidak berbahaya.

Akan tetapi kemacetan mengindikasikan adanya perpindahan banyak orang ke suatu tempat.

"Yang berbahaya ini pergi mereka ke mana dan apakah berkumpul di suatu tempat yang belum aman. Atau berkumpul di suatu tempat sehingga risiko penularan meningkat," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Panji khawatir jika orang-orang itu kemudian pergi berbelanja ke mall, berkumpul dengan orang banyak, ke tempat wisata, dan sebagainya.

Apalagi belum semua daerah di Jakarta aman.

Ada beberapa daerah yang masih menjadi zona merah.

"Paling mudah patuhi dulu itu aturan yang sudah dibuat oleh pak gubernur," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved