Pelukis Cilik Berprestasi dari Kota Bogor, Melukis Lukisan 3D dalam Waktu 33 Jam
Orangtua Sharon yakni Nia mengatakan bahwa putri nya mengerjakan lukisan tersebut disela-sela kegiatan belajar dirumah.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Pelukis cilik berprestasi di Kota Bogor Jennifer Sharon berhasil menyelesaikan lukisan tiga dimensi atau 3D dalam waktu 33 jam.
Anak dari pasangan Nia dan Jerry itu memanfaatkan waktu luang belajar dirumah dengan melukis.
Waktu 33 jam tersebut ditempuh bukan dalam waktu satu hari melainkan sejak 2 Mei 2020 hingga Juni 2020.
Orangtua Sharon yakni Nia mengatakan bahwa putri nya mengerjakan lukisan tersebut disela-sela kegiatan belajar dirumah.
Aktivitas itu dilakukannya untuk menghilangkan rasa jenuh ataupun mengalihkan aktivitas anak dari smartphone.
"Sharon ini melukis harus sesuai moodnya atau kemauan sendiri jadi enggak bisa disuruh atau dipaksa-paksa jadi kalau dia mau ya dikerjain, namanya anak-anak kan misal lagi melukis terus tiba tiba dia tinggalin terus dilanjutin besok, atau sorenya, pokonya ya semau dia, tapi saya hitung itu hampir 33 jam dia ngerjakan lukisan ini," ujarnya saat ditemui dikediamannya di Jalan Layung Sari I, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Sabtu (13/6/2020).
Sementara itu Sharon menceritakan bahwa dia menyukai dunia lukisan sejak duduk dibangku Taman kanak-kanak.
Sahron yang kini duduk di kelas 2 bangku Sekolah Dasar Pelangi Kasih Bogor sudah ratusan kali mengikuti perlombaan dan mendapatkan juara dari kompetisi melukis.
Sementara itu lukisan 3D pemandangan pegunungan, persawahan dan aktivitas memanen padi yang dilukisnya selama 33 jam ini menggunakan teknik khusus.
"Iya jadi ini aku bikin padinya itu seperti timbul, ini detailnya aku pakai cat campuran aku sendiri terus aku pakai pisau palet," ujar pelajar SD yang pernah juara lukis di Korea pada Oktober 2015 lalu.
Meski sempat mengalami kesulitan saat membuat detail padi yang timbul namun hal itu tidak membuatnya patah semangat.
Ia pun kemudian menggunaka kaca pembesar untuk melihat detail padi yang akan dilukisnya.
Sharon mengatakan inspirasinya menggambar aktivitas dipersawahan dengan latar belakang pegunungan berasal dari foto lama milik opahnya.
Sharon pun kemudian mencoba mengkombinasikan antara gunung, pesawahan dan aktivitas petani saat memanen padi serta beberapa ekor bebek.