KRONOLOGI Kakek 61 tahun Tewas Setelah Tersangkut Benang Layangan, Leher dan Perutnya Robek

Leher korban terjerat benang layangan yang melintang dijalanan saat melintas menggunakan sepeda motornya.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
autoaccident.com via Kompas.com
Ilustrasi kecelakaan 

Bukan tidak mungkin pengendara yang tidak menyadari adanya benang bisa mengalami kecelakaan, hingga menyebabkan kematian.

Cerita Saksi Mata saat Lihat Pak RT Berduel dengan Warganya Hingga Tewas, Ini Respon Ibu Pelaku

Ini Permintaan Gadis 16 tahun Sebelum Tewas Seusai Digilir 7 Pemuda: per-Orang Bayar Rp 100 Ribu

Anak bermain layangan di pinggir rel kereta listrik, Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor
Anak bermain layangan di pinggir rel kereta listrik, Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor (TribunnewsBogor.com/Tsaniah Faidah)

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia ( SDCI) Sony Susmana mengatakan, selain kewaspadaan selama berkendara, menggunakan perangkat keselamatan juga menjadi kewajiban.

“Menggunakan jaket yang bisa menutup hingga ke bagian leher, ini untuk mengantisipasi terjadinya sayatan yang disebabkan oleh benang,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (14/6/2020).

Selain itu, katanya, pengendara juga sebaiknya menggunakan helm full face yang tidak hanya menutup bagian muka saja.

Tetapi juga bisa menutup sebagian leher sehingga bisa lebih aman saat digunakan.

“Menggunakan helm full face dan jaket yang menutup hingga ke leher agar tidak ada ruang di antara helm dan jaket,” katanya.

Selain itu, Sony juga mengatakan, untuk menghindari kecelakaan yang fatal sebaiknya pengendara tetap menjaga kecepatan kendaraannya.

(TribunnewsBogor.com/Tribun Bali/Kompas.com).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved