John Kei Ditangkap

Rumahnya Dirusak Kelompok John Kei, Nus Kei Belum Hitung Kerugian : Pokoknya Banyaklah

Mereka yang terlibat perusakan di rumah Nus Kei di Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020) siang, sudah diangkut ke Polda Metro Jaya, malamnya. Termas

Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube MetroTV/TVOne
Dekat dengan John Kei, Nus Kei ungkap perubahan sikap sang paman usai keluar dari penjara 

Nus Kei berharap, perusakan rumah dan penyerangan anak buahnya di Jalan Raya Kresek jelang pertigaan ABC, Duri Kosambi, Cengkareng, Minggu siang adalah yang terakhir.

"Ke depannya ya harus damailah. Kami ini kan masih saudara, satu keluarga, masih satu garis keturunan," sambung Nus Kei, lalu melanjutkan perjalanan ke Polda Metro Jaya.

Didatangi Banyak Tamu

Sudah dua tahun terakhir Nus Kei dan keluarganya tinggal di kluster Australia, Green Lake City, Kota Tangerang. Sehari-hari banyak tamu datang ke rumahnya.

"Tinggal di sini sekitar 2 tahunan. Sehari-harinya biasa saja, baik sama seperti yang lainnya," ujar Eduar, Ketua RW kluster Australia, Green Lake City, Selasa (23/6/2020).

Sampai saat ini rumah Nus Kei masih terpasang garis polisi. Ia dan keluarga tak terlihat di rumahnya sejak Senin.

"Enggak tahu ke mana," sambung dia.

Setiap harinya, kata Eduar, rumah Nus Kei selalu ramai dikunjungi teman-temannya sambil nyanyi-nyanyi. Bahkan sampai malam.

Sejak penyerangan Minggu siang, anggota sekuriti yang berjaga di kompleks kluster Australia, Green Lake City, dipertebal.

Pantauan di lokasi, selain anggota sekuriti bertambah dua kali lipat, polisi bersenjata pun ditempatkan di sana.

(Kiri) Petugas sekuriti terluka dan kakinya patah karena ditabrak saat menutup gerbang kluster Australia di Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/6/2020) siang. (Kanan) Sejumlah petugas sekuriti menjaga gerbang.
(Kiri) Petugas sekuriti terluka dan kakinya patah karena ditabrak saat menutup gerbang kluster Australia di Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/6/2020) siang. (Kanan) Sejumlah petugas sekuriti menjaga gerbang. (HO/Warta Kota)

"Kemarin-kemarin, tiap kluster dijaga 5 petugas, saat ini ditambah menjadi 10 anggota," ujar Syarufuddin kepada Warta Kota.

Ia membenarkan penjagaan kompleks dibantu oleh jajaran pihak kepolisian demi keamanan dan kenyamanan, terutama penghuni dan tamu.

"Kalau security kan dibekali hanya pentungan dan borgol saja. Sekarang ada bantuan polisi, ada senjata laras panjang untuk berjaga," ucap dia.

"Kalau rumah Nus Kei, kami melakukan patroli di sekitar kawasan tersebut," Syarifuddin menambahkan.

Dikenal Dermawan

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved