Yunarto Puji Nyali Pendeta Bongkar Praktik Korupsi di Sare Rangan Kalteng, Laode: KPK Perlu Ketemu
Yunarto Puji Nyali Pendeta Ungkap Praktik Korupsi di Sare Rangan Kalimantan Tengah, Laode M Syarif langsung menandai akun KPK
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
"Perusahaan itu memperoleh sebuah lahan konsesi luas dari seorang bupati yang kemudian ditangkap polisi karena korupsi," ungkap sang pendeta.
"Saya menangis, ternyata semuanya sawit," ujar Mariyady.
Melihat fakta tersebut, pendeta Mariyady pun mengajak jamaatnya untuk melek terhadap kasus ini.
"Akhirnya saya tertarik dan merobah pola pikir jemaat, masyarakat Sare Rangan tanpa pandang agama apapun. Saya mengajak mereka," ujar Mariyady.
• Beredar Kabar Rhoma Irama Akan Konser di Pamijahan, Bupati Bogor : Mohon Sabar Dulu
Tak hanya itu, Mariyady pun melakukan investigasi sendiri.
Hasil investigasi tersebut mencengangkan untuk sang pendeta.
Ia menemukan bahwa penduduk desa dipaksa menyerahkan tanah dengan uang ganti rugi yang sangat kecil.
"Dari investigasi oleh Mariyady, ditemukan bahwa Petani Dayak diberikan uang ganti rugi yang sedikit dari pelepasan lahan yang mereka telah garap secara turun temurun.

Transfer wilayah kini megancam hilangnya budaya mereka dan kehancuran lingkungan di Sare Rangan," papar sang pendeta.
Menurut Mariyady, jumlah uang ganti rugi itu sama saja seperti pembunuhan.
"Ganti ruginya ada yang Rp 5 juta, Rp 5 juta satu hektar," bongkar pendeta Mariyady.
"Itu sepadan gak?" tanya pewawancara.
"Ndak lah, ya makanya itu saya bilang 'pembunuhan'," jawab pendeta.
“Ini masyarakat bodoh dibuat bodoh lagi,” kata Mariyady.
“Bupati tahu, pak camat juga tahu. Dimana suara ini? Kenapa masyarakat dibodoh?” tegas Mariyady.
• Sambut Hari Bhayangkara, Polresta Bogor Kota Kerahkan Pasukan Bantu Evakuasi Puing