Pengakuan Pria Rudapaksa dan Habisi Nyawa Siswi SMP, Sebut Ayah Korban Utang Narkoba

Gadis SMP berinisial M (16) tewas dibunuh oleh pria setelah ayahnya berutang.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
Tribunjambi/wahyu
Gadis SMP berinisial M (16) tewas dibunuh oleh pria yang ternyata rekan ayahnya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kejadian tragis menimpa seorang siswi SMP di Sarolangun, Jambi.

Gadis SMP berinisial M (16) tewas dibunuh oleh pria yang ternyata rekan ayahnya.

M dihabisi pria beridentitas Ikhsan (30) pada pertengahan April 2020 lalu.

Saat itu, pelaku juga diketahui sempat memperkosa korban.

Pelaku sempat melarikan diri dua bulan hingga akhirnya ditangkap.

Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto mengatakan, peristiwa itu terjadi di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun.

Pada 15 April 2020 lalu, saat itu korban hendak pergi ke rumah teman untuk kerja kelompok.

"Ia berinisiatif dalam belajar kelompok itu membuat masker bersama temannya untuk dijual, karena lagi Covid-19," kata Kapolres.

Sempat Cekcok Soal Utang, Pria Ini Tikam Kenalannya hingga Tewas

Kesaksian Security Perumahan Lihat Tubuh Janda yang Tewas di Ruang Tamu, Kaget saat Pintu Dibuka

Korban memang sudah janjian dengan teman sekelasnya.

M pergi dari rumah seorang diri dengan berjalan kaki.

Namun, saat itu korban justru tidak kunjung tiba di rumah temannya.

Bahkan, sekira pukul 15.00 WIB temannya sempat menghubungi keberadaannya melalui WhatsApp.

Ketika itu, pesan tersebut sempat dibaca korban namun tidak dibalas.

Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto, saat jumpa pers kasus pembunuhan siswi SMP di Sarolangun, dengan menghadirkan tersangka.
Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto, saat jumpa pers kasus pembunuhan siswi SMP di Sarolangun, dengan menghadirkan tersangka. (Tribunjambi/Wahyu Herliyanto)

Kemudian rekannya melanjutkan belajar kelompok sampai pukul 17.00 WIB.

Sampai sore hari, korban tidak datang juga.

Hingga pukul 18.00 WIB korban bahkan belum pulang ke rumah.

Orang tua yang merasa khawatir pun pergi mencari korban.

"Kemudian disusuri jalan dimana korban lewat, setelah disusuri ke dalam kebun karet. Ditemukan sebuah jilbab korban," katanya, Rabu (1/7/2020).

Kabar Terbaru Kasus Noven Siswi SMK yang Tewas 18 Bulan Lalu, Kapolresta Bogor: Harusnya Ada Jejak

Kronologi Siswi yang Baru Lulus SMK Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Dibekap hingga Tewas

Kemudian ditemukan pula sepatu sebelah kanan milik korban, tak jauh dari penemuan jilbab.

"Jilbab itu ada bekas robekan karena senjata tajam," katanya.

Selang beberapa saat, korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

"Warga berhasil menemukan korban dalam keadaan tewas terlentang dan kondisi setengah telanjang dan berlumur darah," ujarnya.

Ilustrasi tewas
Ilustrasi tewas (Shutterstock via Kompas.com)

Saat itu, pihak kepolisian langsung bertindak cepat melakukan pemeriksaan terhadap saksi.

Dari hasil keterangan saksi itu mengarah pada seseorang yang diduga pelaku.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, petugas pun berhasil menangkap pelaku.

"Setelah diamankan, ia mengaku bahwa ia sudah melakukan tindakan terkeji itu," katanya.

Berdasarkan pemeriksaan, pelaku nekat melakukan aksinya karena kesal terhadap ayah korban.

Tukang Cilok Tewas Ditembak Begal saat Pulang Belanja, Istri Korban: Mereka Pakai Penutup Muka

Lihat Detik-detik Suami Tewas Ditembak, Istri Syok Teriak Minta Tolong, Motor Korban Dibawa Kabur

Ayah korban disebut sudah meminjam uang untuk transaksi Narkoba, namun tak kunjung dibayar.

Kapolres melanjutkan bahwa tersangka sempat pergi ke rumah ayah korban.

Kemudian pelaku bertanya kepada korban kemana ayahnya, namun korban menjawab tidak tahu.

"Lalu tersangka tidak puas dan mengikuti korban, sampai di TKP, HP dirampas oleh tersangka dan disuruh cari di mana ayahnya, dan saat itu pula ia sempat memperkosa korban sebelum membunuhnya," ujarnya.

Saat kejadian, lanjut kapolres, pelaku tidak sendirian. Pada saat itu memang ada dua orang, tetapi belum diketahui perannya.

"Sementara sebagai saksi, baru satu orang tersangka," ujarnya.

ilustrasi pelaku kejahatan
ilustrasi pelaku kejahatan (TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal berlapis dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup lantaran sudah banyak melakukan tindak kejahatan lainnya di wilayah hukum Sarolangun.

Pengakuan pelaku

Seperti diwartakan TribunJambi, pelaku menyebut jika ayah korban memiliki utang kepadanya, tapi tak kunjung dibayar.

Hal itu disampaikannya langsung didampingi Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto.

Ia menyebut bahwa ayah korban memiliki utang Narkoba sebesar Rp 2,1 juta.

Menurut dia, ayah korban merupakan pengguna dan pengedar sabu.

"Pokoknyo dio utang Narkoba (sabu). Dio janji bayar sore, malam dak jugo. Sudah 4 hari aku nunggu, akhirnyo aku ditelepon bos, aku nyari dio dak timbul- timbul," katanya.

Kini, pelaku pun menyesali perbuatannya itu.

"Dak ado niat mau bunuh anaknyo, sangat menyesal," ungkapnya.

(TribunnewsBogor.com/TribunJambi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved