Teror Virus Corona

Tidak Takut Corona, Driver Ojol di Tambora Ini Tak Mau Dites : Saya Gak Tau yang Dicolok Isinya Apa

Meski mengaku tidak takut, namun driver ojek online bernama Hisam Masruri ini tetap memakai masker dan rajin cuci tangan.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
Youtube Najwa Shihab
Driver ojek online di Tambora tak takut Corona 

"belum pernah tau orang yang terkena Covid di sana," timpal Najwa Shihab.

Hisam Masruri beralasan ia belum pernah mendengar ada warga Tambora yang sakit karena Corona.

"Saya ojek online otomatis keliling terus cari order,

jadi di daerah saya ini daerah padat, kalau Corona seberbahaya yang diberitakan otomatis di Tambora sudah tewas separo," kata Hisam Masruri.

Berdasarkan peta Covid-19, menurut Najwa Shihab, di Tambora sudah ada 184 kasus virus corona dengan 39 kasus positif dan 5 orang meninggal.

"Di Tambora Tanah Sareal, di petanya postif 39 orang yang meninggal 5 orang, ada 184 kasus poistif, tapi tetep gak percaya ?" kata Najwa Shihab.

Hisam berdalih di wilayahnya sama sekali tak ada informasi mengenai data tersebut.

"Karena di sini gak ada berita-apa-apa,

ada yang katanya positif udah gitu aja, di belakang saya positif sampai sekraang orangnya masih sehat-sehat aja,

temen istri saya hamil sehat aja awalnya terus kejadiannya gimana terus di rapdi test dia malah tenggorakan sakit malah jadi sakit setelah dicolok-colok," kata Hisam Masruri.

"Jadi menurut pak hisam gara-gara dirapid jadi askit ?" tanya Najwa Shihab.

Hisam Masruri bercerita dari informasi sepotong yang ia terima, temannya juga bernasib demikian.

"Kawan saya memang awalnya sakitnya kaya semacam diabetes, masih normal bisa jalan setelah dibawa ke rumah sakit suntik ini suntik itu dirapid tes sekarang malah orangnya gak bisa jalan," kata Hisam Masruri.

Maka dari itulah, Hisam Masruri sendiri kini menolak untuk dites Covid-19

"Saya gak mau karena saya gak tau yang dicolokin ke saya itu isinya apa, dicolok-colok idungnya mulutnya," kata Hisam Masruri.

Hisam Masruri kini lebih takut bila ia tak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kalau saya lebih takut saya tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga saya, ada anak istri,

Corona saya pribadi gak takut, saya takut kedepannya gimana kalau keadaan gini terus, biaya hidup kan sekarang mahal

tetap, saya menghargai orang lain," kata Hisam Masruri.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved