Wartawan Metro TV Tewas
Bukti dari Orangtua Editor Metro TV Yodi Prabowo Ditolak, Polisi: Saya Tidak Percaya yang Kayak Gitu
kekecewaan diutarakan langsung oleh ayah editor Metro TV Yodi Prabowo, Suwandi atas hasil penyelidikan Polisi.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Menggunakan pisau tersebut, ada empat luka tusukan di tubuh editor Metro TV Yodi Prabowo.
Soal keraguan hasil penyelidikan Polisi atas kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo, Dokter Ahli Forensik RS Polri Arif Wahyono menjelaskan alasan banyaknya luka tusuk di tubuh Yodi Prabowo.

Menurut Arif Wahyono secara teori bila seseorang berniat bunuh diri ia akan melakukan percobaan.
"Secara teori bahwa orang sebelum melakukan bunuh diri melakukan percobaan pembunuhan dulu,
kalau nyeri sakit mau coba lagi tanggung deh," kata Arif Wahyono dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Breaking News Metro TV.
Dalam kasus editor Metro TV Yodi Prabowo, tusukan pertama di dada meleset dari paru-paru.
Dengan begitu menurut Arif Wahyono, Yodi Prabowo masih memiliki kemampuan untuk melakukan penusukan ulang.
" Dalam kasus ini beliau meleset kena bawah paru-paru aja, itu bagian bawah paru-paru masih punya kemampuan lagi tanggung motong ke atas,
potongan ini (leher) tidak terlalu dalam tidak terkena pembuluh darah utama hanya kena tenggorokan aja,
jadi sebab matinya bukan karena pendarahan tapi karena sesak napas," jelas Arif Wahyono.
Menurut Arif, editor Metro TV Yodi Prabowo berharap tusukan keempat bisa mengakhiri hidupnya.
Namun tusukan itu tak juga membuat nyawa Yodi Prabowo berakhir.
"Seharunya beliau berharap yang keempat yang dalam itu beliau selesai, namun sayangnya ndak selesai karena yang kena bawahnya paru-paru bagian bawah lalu beliau coba ke atas," kata Arif Wahyono.