Bayi ART Berusia 11 Bulan Tewas Terlindas Mobil Majikan, Pria Ini Sempat Curiga Ada yang Mengganjal
Saat itu, sang majikan MADP memundurkan mobinya yang berjenis Grand Vitara untuk pergi ke bank bayar tagihan
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib malang menimpa seorang ART ( asisten rumah tangga), bayinya yang berusia 11 bulan harus meregang nyawa di tangan majikannya sendiri.
Kejadian terlindasnya bayi 11 bulan ini tak sengaja dilakukan majikannya yang berinisial MADP (36).
Melihat kejadian nahas tersebut, sang ART bernama NKI (21) syok bukan kepalang.
Bahkan, ART ini berkali-kali pingsan ketika ditanya soal kejadian yang menimpa sang bayi 11 bulan.
Sang suami, IGS (21) pun mencoba untuk menenangkan istri tercinta yang kini dirawat di Rumah Sakit.
• Daftar Harga Mobil Bekas Kijang Innova, Honda Brio dan Civic, Lengkap Mulai Rp 75 Jutaan
Kronologi kejadian
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com dan TribunBali, pada Senin (27/7/2020) sekira pukul 10.00 WITA, sang majikan, MADP hendak pergi ke bank untuk membayar sejumlah tagihan.
Maka dari itu, MADP pun memanaskan mobinya yang berjenis Grand Vitara yang masih berada di garasi rumahnya, yang berada di kawasan Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali.
Tak hanya itu, MADP pun selalu mengecek kolong mobilnya terlebih dulu .
Hal itu karena biasanya selalu ada kucing peliharaannya yang kerap tidur di bawah Mobil.

Setelah memastikan tak ada apapun, MADP langsung menghidupkan dan memundurkan mobilnya.
Namun saat mundurkan Mobil, MADP malah merasa curiga.
Pasalnya, majikan NKI ini merasa ada yang mengganjal mobilnya sebanyak dua kali di roda depan dan belakang.
Sadar akan hal itu, MADP langsung mengecek benda apa yang mengganjal di bawah mobilnya tersebut.
Betapa syoknya MADP ketika melihat bahwa sesuatu yang mengganjal tersebut adalah seorang bayi.
Bayi yang tak sengaja dilindasnya ini adalah anak dari ART-nya yang berinisial NKI dan bayi tersebut masih berusia 11 bulan.
Bayi malang itu pun sudah dalam kondisi meninggal dunia saat dicek MADP.
• Ini Identitas Sopir dan Penumpang yang Tewas Usai Bercinta di Mobil, Polisi Sebut Ada Bercak Sperma
Biasanya, bayi NKI yang berinisial PJ itu selalu berada dipengawasannya.
Namun hari itu, PJ lepas dari pengawasan sang ibu yang sedang mengepel lantai di dalam rumah.
Rupanya, PJ merangkak keluar rumah dan menuju ke bawah Mobil MADP yang saat itu hendak mundur.
FOLLOW:
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi menjelaskan, Ni Kadek Indrayani (20) dan Gede Sabar (21) memang bekerja di rumah MADP.
“Keduanya memang bekerja di rumah MADP,
Biasanya bayi tersebut memang diajak saat orang tuanya bekerja, dan berada di samping ibunya,
Namun sang ibu saat itu tidak menyadari bahwa sang anak lepas dari pengawasannya,” ungkap AKP Sulhadi dikutip dari TribunBali.com.
• Baca Doa Setelah Sholat Isya Bahasa Arab dan Latin, Lengkap Dzikir Serta Terjemahannya
ART Bekali-kali pingsan
Sementara itu, suami dari NKI, ART dari MADP terlihat tertekan saat berada di ruang jenazah untuk proses pengantaran jenazah korban.
Pria berusia 21 tahun langsung ditenangkan oleh suami, rekan dan kerabatnya.
Sedangkan sang ibu, NKI hingga kini masih dirawat di salah satu ruangan RSU Bangli.

Salah seorang petugas Polsek Kintamani juga mengatakan bahwa wanita 20 tahun itu belum bisa dimintai keterangan.
“Karena yang mengajak saat itu ibunya, dan saat ini kondisinya masih shock.
Setiap diajak berinteraksi pingsan.
Oleh sebab itu kami belum bisa memintai keterangan,” ucap salah seorang anggota Polsek Kintamani.
• Teka-teki Lokasi Makam Cleopatra, Ratu Mesir Tercantik, Disebut Sudah Hilang Selama 2000 Tahun
Status MADP, sang majikan masih berstatus saksi
Setelah dilaporkan ke Polsek Kintamani, oleh sang ART, MADP langsung dibawa ke Polres Bangli.
Sulhadi mengatakan, MADP sudah dibawa ke Mapolres Bangli untuk menjalani pemeriksaan.
Sekitar pukul 12.00 wita, personel gabungan Polsek Kintamani, identifikasi Reskrim Polres Bangli dan petugas medis Puskesmas Kintamani VI mendatangi lokasi kejadian.
“Kasus ini masih dalam penanganan Polsek Kintamani. Sedangkan MADP, saat ini telah diamankan di Polres Bangli,” tandas AKP Sulhadi.
Belum ada penetapan status apapun terhadap MADP karena masih menunggu pemeriksaan saksi yang lainnya.
Sedangkan orangtua korban belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma.
"Status masih saksi karena dari saksi lain belum diperiksa juga karena orangtua masih syok," kata Sulhadi saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).
Berdasarkan olah TKP, pemeriksaan medis, dan interogasi sejumlah saksi, AKP Sulhadi mengatakan peristiwa tersebut disimpulkan bahwa korban meninggal dunia akibat kelalaian sopir. (*)