Kabar Artis
Sosok Anji Jadi Sorotan, Ucapan Ariel Ini Bikin Heboh : Kalau Ilmunya Gak Menguasai, Gue Gak Bicara
Dalam sebuah akun, wawancara Anji dengan Ariel kembali diulas. Ariel disebut sedang memberikan nasihat untuk Anji.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Kita ngomong sama orang yang enggak tahu itu juga, tapi asumsinya banyak, jadi kayak buang-buang tenaga, terus bisa belok kemana-mana. Ah terlalu banyak risiko aneh-aneh," pungkas Ariel.
Putar Video di Menit 1.40
Postingan Anji
"Saya merasa media lebih sering memberitakan yang jelek-jelek dibanding yang baik hingga orang jadi ketakutan dan paranoid. Tidak banyak diberitakan orang-orang yang sembuh.
Atau isu Antivodi Covid-19 ini, yang merupakan karya anak bangsa, yang sudah menyembuhkan ribuan orang.
Kenapa?
Sudah banyak banget yang menghubungi saya melalui DM maupun tim, meminta obat ini. Sabar ya, dalam waktu seminggu ini saya akan berikan info di mana bisa mendapatkannya.
Di video ini saya tidak mau mengeluarkan pernyataan, karena isunya sensitif sekali tentang obat. Saya menjadi interviewer. Saya juga nanti akan mencoba membuktikan obatnya.
Untuk beberapa pertanyaan lain tentangnya, saya akan segera tanyakan. Dalam waktu dekat saya akan ngobrol lagi dengan Prof. Hadi Pranoto," tulis Anji dalam captionnya.
Namun tampaknya adanya video tersebut malah mengundang banyak komentar dari warganet, hingga nama Anji menjadi trending di twitter.
Hingga Minggu (2/8/2020) nama Anji trending nomor dua di twitter.
Penyebabnya, menurut warganet Anji dianggap tidak konsisten tentang pandangannya soal virus corona atau Covid-19.
Lantaran awalnya Anji menyebut Virus Corona tak semengerikan yang orang bayangkan, namun dalam video tersebut dirinya menampilkan pembicara yang menyebut covid-19 adalah virus ganas.
Reaksi IDI
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Slamet Budiarto angkat bicara terkait klaim temuan obat Covid-19 dari seorang pria yang mengaku pakar mikrobiologi Hadi Pranoto.
Klaim Hadi Pranoto tersebut muncul dalam video chanel Youtube musisi Anji.
Menurut Slamet klaim tersebut meragukan. Pasalnya apabila benar telah menemukan obat Covid-19 maka harus ada uji klinik terlebih dahulu. Begitupun apabila yang dimaksud adalah obat herbal, maka harus didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
"Kalau obat harus ada standarisasinya, harus ada uji kliniknya, ini meragukan," kata dia kepada Tribun, Minggu, (2/8/2020).
Selain itu mengenai biaya deteksi Covid-19 yang cukup 10 sampai 20 ribu menurut Slamet sangat meresahkan. Begitu juga mengenai klaim bahwa sampel untuk mendeteksi Covid-19 bisa melalui air liur, tidak perlu melalui sekresi yang diambil dari bagian hidung bagian dalam.
Menurut Slamet , pemerintah harus memanggil Hadi Pranoto, menelusuri identitasnya yang mengaku sebagai profesor mikrobiologi.
"Masa sepuluh atau dua puluh ribuan, masyarakat menjadi resah, pemerintah harus memanggil yang bersangkutan apakah benar merupakan pakar Mikrobiologi," katanya.
Slamet meminta masyarakat untuk selektif dalam mencari informasi. Masyarakat sebaiknya tidak cepat mempercayai klaim dari pihak yang tidak memiliki otoritas.
"Terkait perkembangan mengenai Covid-19 dari pemerintah saja, yang biasanya menggandeng IDI," pungkasnya.
Sebelumnya Dalam video yang diunggah di akun YouTube Anji pada Jumat lalu (31/7/2020), Hadi disebut sebagai pakar Mikrobiologi. Dalam video berformat wawancara itu, Hadi menyebut telah menemukan cairan antibodi Covid-19 yang telah menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.
Hadi juga menyebutkan, cairan antibodi Covid-19 tersebut juga telah diberikan kepada ribuan pasien di Wisma Atlet. Seluruh pasien yang diberikan obat tersebut menurutnya sembuh.
Respon Satgas
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito angkat bicara mengenai klaim temuan obat Covid-19 oleh seseorang bernama Hadi Pranoto dalam video di chanel Youtube musisi Anji. Video tersebut mendapat hujatan dari netizen karena dianggap menyesatkan.
Wiku meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan. Menurut Wiku, mengenai obat Herbal di Indonesia baik itu berupa Jamu, obat Herbal terstandar dan fitofarmaka yang bisa dikonsumsi masyarakat sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Kementerian Kesehatan.
"Silahkan cek produk yang diklaim oleh yang bersangkutan apakah sudah terdaftar di BPOM atau Kementerian Kesehatan. Apabila ramuan herbal tersebut masih dalam tahap penelitian dan belum ada bukti ilmiah tentang keamanan dan efektivitasnya, maka tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.
Selain itu mengenai Hadi Pranoto yang mengaku sebagai seorang profesor dan pakar mikrobiologi sebaiknya menurut Wiku, ditelusuri. Ia meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dan membagi informasi yang isinya belum bisa dipertanggungjawabkan.
"Mengenai siapa Sdr Hadi Pranoto, silahkan ditelusuri apakah yang bersangkutan adalah seorang profesor atau peneliti (dari institusi perguruan tinggi/riset mana) seperti yang sedang beredar saat ini. Jangan cepat percaya pada pemberitaan dan jangan cepat membagi berita yang isinya diragukan kebenarannya," pungkasnya.
Sebelumnya dalam video yang diunggah di akun YouTube Anji pada Jumat lalu (31/7/2020), Hadi disebut sebagai pakar Mikrobiologi.
Dalam video berformat wawancara itu, Hadi menyebut telah menemukan cairan antibodi Covid-19 yang telah menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.
Hadi juga menyebutkan, cairan antibodi Covid-19 tersebut juga telah diberikan kepada ribuan pasien di Wisma Atlet. Seluruh pasien yang diberikan obat tersebut menurutnya sembuh.
Video tersebut kemudian ramai diperbincangkan di media sosial. Sejumlah dokter bahkan mengecam video itu dan menyebutnya sebagai penyesatan.