Sudah Jadi Tengkorak, Terungkap Penyebab Kematian Wanita Berjaket Merah, Korban Meninggal Tak Wajar

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Misteri penyebab kematian wanita berjaket merah yang ditemukan sudah jadi tengkorak akhirnya terkuak.

Sempat jadi teka-teki, tengkorak wanita berjaket merah di Wonogiri diyakini sebagai korban pembunuhan.

Mengenai hal itu, polisi pun mengurai bukti yakni hasil autopsi tengkorak wanita berjaket merah tersebut.

Sebelumnya, penemuan tengkorak wanita berjaket merah sempat membuat geger warga Wonogiri.

Penemuan tengkorak manusia yang menghebohkan itu bermula saat seorang petani mencari rumput di dekat pemakaman Watu Godik, Desa Giriharjo, Kecamatan Puhpelem.

Tak berapa lama kemudian, petani itu menemukan sosok kerangka manusia yang masih lengkap dengan pakaian dan celana.

Petani itu langsung melaporkan penemuan kerangka manusia kepada aparat desa setempat.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, korban diduga meninggal sejak dua bulan lalu.

Kerangka manusia yang ditemukan warga disekitar pemakaman itu diduga berjenis kelamin perempuan.

Sebab, dilokasi kejadian ditemukan sejumlah pakaian dalam diduga milik korban seperi BH, celana dalam hingga sisir warna merah muda.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan rambut panjang disekitar tengkorak misterius tersebut.

"Di dekat tengkorak, ditemukan rambut panjang hitam, juga pakaian berwarna merah, celana jeans biru." kata Kapolres Wonogiri AKBP Cristian Tobing, Minggu (17/5/2020) mengutip Tribun Solo.

"Polisi yang melakukan penanganan di lokasi kejadian, juga menemukan barang bukti sebuah cicin, masker, BH, celana dalam wanita, sisir rambut warna merah muda, sepasang kaos tangan warna ungu, dan sebuah anting-anting," imbuhnya.

Belakangan diketahui, identitas tengkorak berjaket merah itu pun akhirnya terkuak..

• 3 Bulan Hilang, Katiyani Ditemukan Tinggal Kerangka di Jurang, Identitas Terungkap dari Cincin

• Misteri Tengkorak Manusia di Pinggir Jurang, 2 Benda di Lokasi Bisa Jadi Petunjuk

Tengkorak berjaket merah tersebut adalah Katiyani, warga Desa Girimarto, kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.

Dikutip dari Kompas.com, terungkapnya identitas tengkorak berjaket merah adalah berkat hasil tes DNA.

“Hasil tes DNA dengan keluarga yang bersangkutan ternyata sesuai. Jadi kerangka manusia itu adalah saudari Katiyani,” ujar Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Ghala Rimba Doa Sirang yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Senin (27/5/2020) sore.

Kepada polisi, keluarga mengaku terakhir melihat Katiyani keluar dari rumah, Rabu (12/2/2020) lalu.

Sejak itu korban dilaporkan tidak pernah kembali ke rumah.

Penyebab Kematian Katiyani

Dikutip dari Kompas.com, Satreskrim Polres Wonogiri mengurai fakta soal penyebab kematian Katiyani.

Dipastikan polisi, Katiyani yang ditemukan sudah tinggal kerangka berjaket merah di jurang dekat pemakaman umum Watu Godik, Desa Giriharjo, Kecamatan Puhplem adalah korban pembunuhan.
Pasalnya, dari hasil autopsi dan test DNA ditemukan adanya dugaan tanda-tanda kekerasan pada korban.

“Hasil autopsi kemarin kesimpulan sementara korban mati tidak wajar. Bisa dikatakan sementara korban pembunuhan," ujar Kasat Reskrim Polres Wonogiri Iptu Ghala Rimba Doa Sirang, Selasa (4/8/2020) siang.

• Tengkorak yang Ditemukan Warga Diduga Milik Sosok Misterius, Polisi Sebut Ada Segumpal Rambut

• Sosok Tengkorak Berjaket Merah Dekat Kuburan Masih Menjadi Misteri, Pakai Cincin & Berambut Panjang

Polisi Periksa 8 Saksi Termasuk Suami Korban

Meski telah tahu penyebab kematian Katiyani, polisi nyatanya masih belum menetapkan satu tersangka pun.

Pun dengan kronologi pembunuhan yang menimpa korban yang masih belum terungkap.

“Kami masih mengumpulkan alat bukti,” jelas Ghala.

Saat ini, kata dia, polisi telah memeriksa delapan orang saksi mulai dari keluarga terdekat hingga beberapa orang yang terakhir melihat Katiyani.

“Suaminya juga sudah kami periksa,” kata Ghala.

Hingga kini, polisi masih mencari alat bukti untuk menjerat beberapa orang yang diduga menjadi pelaku dalam kasus pembunuhan Katiyani.

(TribunnewsBogor.com, Kompas.com)