Kisah Pilu ABK Kapal China, Dikasih Makan Bangkai Ayam Digoreng dan Timun Busuk, Kini Hilang Kontak

Cemas dengan kondisi sang suami yang kini hilang kontak, Ingrid pun akhirnya melakukan sebuah tindakan.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
kolase Kompas.com dan TribunJateng
Kisah Pilu ABK Kapal China Diungkap Ingrid, Dikasih Makan Bangkai Ayam Digoreng dan Timun Busuk 

Selain suaminya, Ingrid mengatakan, ada enam ABK lainnya yang juga hilang kontak dengan keluarganya.

"Terakhir kontak dengan suami saya Agustus 2019," ujar Ingrid.

Proses pembuangan jenazah ABK Indonesia ke laut disebut pelarungan karena adanya penyakit menular.
Proses pembuangan jenazah ABK Indonesia ke laut disebut pelarungan karena adanya penyakit menular. (Tangkapan layar televisi MBC Korea)

Diberi Makanan Busuk, Jam Istirahat Kurang

Diungkap Ingrid, semula Samfarid menjalani pekerjaan sebagai ABK Kapal China dengan lancar.

Kondisi mulai berubah ketika ayah Kenzie (6) ini dipindah kapal.

Samfarid semula bekerja di Kapal Fu Yuan Yu 060.

Selang beberapa waktu, suami Ingrid itu kemudian dipindah ke Kapal Hanrong 361.

Kala bekerja di Kapal yang terakhir, Samfarid sempat mengeluh kepada Ingrid.

Samfarid mengaku tidak kuat bekerja karena tak sesuai kontrak.

Sebab seharusnya hanya menjaring ikan, Samfarid justru diminta menjaring ikan di pagi hari dan malam lanjut memancing.

"Jadi bisa istirahat hanya maksimal 3 jam, istirahat makan saja 15 menit. Bahkan suami saya bilang ini kapal kalau ada buaya harus dipancing ya pancing. Intinya suami saya sudah tidak kuat bekerja di kapal. Pindah kapal setelah satu tahun dia berangkat," papar Ingrid dilansir dari TribunJateng.com.

Karenanya, sempat tak cemas, kekhawatiran Ingrid timbul lantaran ia menerima surat yang berisikan curhatan Samfarid.

Di dalam surat tersebut, Samfarid mengaku sudah tak kuat bekerja di Kapal China karena merasa tersiksa.

"Saya terakhir kali bisa komunikasi lancar dengan suami itu Agustus 2018. Ada yang paling membuat saya sakit dan semakin khawatir yaitu pas suami menitipkan surat ke teman bilang kalau sudah tidak kuat lagi karena tersiksa," imbuh Ingrid.

Para Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia ketika bekerja di kapal penangkap ikan yang memburu hiu.
Para Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia ketika bekerja di kapal penangkap ikan yang memburu hiu. (KFEM via BBC)

Ingrid pun mengisahkan kepiluan Samfarid kala bekerja di kapal China.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved