Misteri Mayat Wanita Terbungkus Kain di Kontrakan, Sempat Ada Pria ke TKP Lalu Ungkap Fakta Ini

Wanita tewas di rumah kontrakan kawasan Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Penyebabnya masih jadi misteri.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Rumah kontrakan lokasi penemuan mayat di bilangan Kebantenan, Pondok Aren, Tangsel, Selasa (25/8/2020). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kematian wanita di rumah kontrakan kawasan Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan masih jadi misteri.

Mayat wanita itu ditemukan dalam kondisi tak berbusana dan terbungkus kain hitam.

Wanita berinisial H (31) itu ditemukan pada Selasa (25/8/2020) lalu.

Ketika itu, sejumlah warga sekitar mencium bau tak sedap dari rumah kontrakan itu.

Kemudian warga mencoba memeriksa sumber bau tak sedap itu.

Warga masuk melalui jendela lantaran pintu kontrakan itu terkunci.

"Berusaha masuk melalui jendela. Saat sudah masuk, saksi melihat ada sebuah gulungan dan mengeluarkan darah," ujar Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono, Rabu (26/8/2020).

Seketika warga langsung melaporkan temuan tersebut kepada polisi.

"Saat diperiksa, ditemukan mayat perempuan tanpa busana dalam kondisi diikat dan dibungkus kain hitam. Kemudian dilapisi lagi dengan selimut dan dilakban," kata dia.

Ini Obrolan Terakhir Pelaku dan Korban Sebelum Terjadi Pembunuhan Satu keluarga, 4 Tewas: Ya Allah

KRONOLOGI Ibu Kandung Tewas Dibunuh Anak & Menantunya, Pelaku Gantung Mayat Korban di Pohon Rambutan

Belum diketahui pasti penyebab tewasnya H di rumah kontrakan itu.

Namun demikian, ada dugaan bahwa H merupakan korban pembunuhan.

"Diduga korban pembunuhan," katanya.

Saat ini, pihaknya pun masih menyelidiki kasus penemuan mayat wanita tersebut.

Dilansir dari TribunJakarta, pihaknya sudah mengantongi nama terduga pelaku.

Diduga yang bersangkutan mempunyai hubungan khusus dengan korban.

Penemuan mayat perempuan di Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa (25/8/2020).
Penemuan mayat perempuan di Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa (25/8/2020). (Dokumentasi Polres Tangsel)

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan melakukan penangkapan," kata Muharam, Kamis (27/8/2020).

Adapun info yang beredar kalau H meninggal dalam keadaan hamil beberapa bulan.

Namun, kata Muharam, pihaknya belum mendapatkan hasil autopsi dari pihak rumah sakit.

"Sejauh ini kita belum menemukan atau mendapatkan informasi maupun keterangan Medis yang menyatakan korban ini sedang hamil. Untuk hasil sementara juga belum kita dapatkan," jelas Muharam.

"Tapi yang jelas untuk keterangan medis awal memang meninggalnya korban ini dikarenakan adanya perbuatan orang lain dan bukan karena sakit," tambahnya.

Keterangan saksi

Berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui datang ke kontrakan tersebut bersama seorang pria berinisial NZ pada Sabtu (22/8/2020).

Pengakuan Ibu Kandung yang Aniaya Gadis Kecil Hingga Tangan Korban Patah: Habis Pakai Sabu

Gadis Kecil Curhat Usai Dianiaya Ibu Kandung hingga Tangannya Patah, Kesakitan saat Perut Diinjak

Sejak saat itu, korban tidak lagi terlihat keluar dari kontrakan itu sampai akhirnya ditemukan tewas pada Selasa (25/8/2020) malam.

Sementara NZ sendiri tidak lagi berada di lokasi dan belum diketahui keberadaannya.

"Menurut informasi yang didapatkan dia merupakan pacar korban," ungkap Kapolsek Pondok Aren AKP Riza Sativa.

Sampai saat ini, lanjut dia, pihaknya masih mendalami kasus dugaan pembunuhan itu dan mencari keberadaan terduga pelaku yang terakhir kali terlihat bersama korban.

"Sekarang tidak diketahui keberadaannya. Kami masih penyelidikan dan penyidikan untuk melakukan pendalaman dan dikembangkan," kata Riza.

Korban hanya tamu

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono Adipradono, mengatakan, korban diduga sudah tewas sejak tiga hari lalu atau Sabtu (22/8/2020).

Muharram menjelaskan, H merupakan tamu di rumah kontrakan itu.

Dari keterangan warga sekitar, penghuni kontrakan tersebut adalah seorang pria berinisila NZ, yang bekerja sebagai sekuriti.

"Korban hanya sebagai tamu dan yang tinggal di koskosan ini adalah seorang sekuriti yang bekerja di sekitar situ," ujarnya.

Siti Maysaroh (36), tetangga yang tinggal tepat di sebelah tempat kejadian perkara, mengungkapkan, NZ datang bersama HY mengendarai sepeda motor pada sekira pukul 14.00 WIB, Sabtu.

Saat itu, Maysaroh baru pertama kali melihat H.

NZ dan H masuk ke dalam rumah kontrakan.

NZ sempat keluar dan menegur Maysaroh sambil mengeluarkan kandang burung.

"Pas sebelum masuk NZ keluar tuh ngeluarin kandang burung, sempat negur 'mpok', 'eh iya' sudah negur begitu doang habis itu masuk nutup pintu," ujar Maysaroh kepada TribunJakarta.com di lokasi.

Beberapa jam kemudian sekira pukul 17.30 WIB, Maysaroh mendengar suara sepeda motor NZ pergi.

"Sabtu, penghuni kontrakan (NZ) datang bersama seorang wanita (H). Keluar lagi aku dengar suara dia sebelum magrib tapi aku enggak lihat dia sama siapa," ujarnya.

Setelah itu, tidak ada aktivitas di rumah kontrakan NZ.

Maysaroh mengira rumah kontrakan NZ sudah kosong karena pintu dalam keadaan terkunci.

Sampai akhirnya pada Senin (24/8/2020), Maysaroh mencium bau busuk.

Ia sempat mengira aroma tidak sedap itu datang dari bangkai tikus ataupun kucing di loteng.

"Pas hari Senin itu bau banget ya. Aku mikir di atas rumah itu ada bangkai tikus atau kucing," ujarnya.

Di hari yang sama, Maysaroh mengatakan, Sigit, teman NZ yang biasa menginap di kontrakan NZ datang.

Ia hendak mengambil tikar dan pakaiannya di kontrakan NZ. Kerena pintu terkunci Sigit masuk ke dalam lewat jendela.

"Senin pagi Sigit masuk ke dalam lewat jendela ngambil tiker sama baju dia," ujarnya.

Sigit bilang ke Maysaroh kalau di dalam kontrakan tercium bau menyengat, namun ia tidak melihat apapun yang mencurigakan.

"Dia belum engeh kalau ada mayat, katanya 'di dalam bau banget mpok' gitu," ujarnya.

Maysaroh meyakinkan bahwa tidak ada aktivitas lain di kontrakan tetangganya itu selain Sigit yang mengambil baju dan tikar.

Ia juga tidak mendengar suara ribut sejak HY dan NZ masuk ke dalam kontrakan.

"Habis itu enggak ada aktivitas di dalam," ujarnya.

Sehari berselang, pada Selasa sore (25/8/2020), warga sekitar mulai tidak tahan dengan bau busuk yang diketahui berasal dari kontrakan NZ berdasarkan pengakuan Sigit, akhirnya menghubungi polisi.

Aparat kepolisian datang ke lokasi pada sekira pukul 17.30 WIB, Selasa.

Aparat langsung memasang garis kuning untuk membatasi akses warga yang berkerumun.

Aparat kepolisian mendobrak pintu dan memeriksa seluruh sudut kontrakan NZ itu.

Didapatlah mayat H dalam keadaan tanpa busana, terbungkus kain hitam dan selimut, serta terikat lakban.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/TribunJakarta)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved