Kronologi Kaki Tangan Gembong Narkoba Tewas Dibunuh Lawan, Ponakan Lihat Korban Ambruk Depan Musala
kaki tangan gembong narkoba berakhir dengan luka sabetan dan tembakan dari empat lawannya.
Sementara Arfany yang sempat kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang, tertangkap paling akhir.
Saat rekonstruksi tadi, terungkap selain Deni, Arfany juga menaruh dendam terhadap Muslim.
Arfany naik pitam setelah keponakannya, Wita, mengaku telah diadang dan diancam oleh Muslim.
Wita yang tak tahu apa-apa ditanya perihal Arfany yang mengutang narkoba sebesar Rp 30 juta.
• Ini Pesan Terakhir Fitri Sebelum Mayatnya Ditemukan di Semak-semak: Jaga Anak-anak
Di sinilah Arfany mengajak Deni, Retno dan Mukroni, sepakat untuk membunuh Muslim dan dendam mereka terbalaskan pada Rabu (22/7/2020).
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas pemeriksaan keempat tersangka.

Selanjutnya, penyidik akan melimpahkan berkas para tersangka ke Kejaksaan untuk menjalani proses persidangan.
"Saat ini penyidik masih melengkapi berkas, dalam waktu dekat akan dilimpahkan ke pengadilan," kata Suryadi selesai rekonstruksi.
Rekonstruksi Dipindah
Rekonstruksi penganiayaan hingga penembakan Muslim sedianya berlangsung di depan Mushola Abadan.
Keempat tersangka saat turun dari mobil tahanan mendapat pengamanan ketat.
Istri korban menangis, sementara anggota keluarga yang lainnya meneriaki para pelaku.
"Hukum pelaku setimpal. Korban meninggal. Sekarang empat anak jadi telantar," ucap Devi sambil menangis.
Situasi semakin tidak kondusif saat penyidik membawa keempat tersangka di depan musala.
Saking ramainya warga dan suasana mulai tidak kondusif, penyidik memutuskan menggelar rekonstruksi pembunuhan Muslim di Polda Sumsel.