Mutilasi Kalibata City
Jasad Rinaldi Korban Mutilasi Tiba di Rumah Duka, Adik Nangis Usap Peti Jenazah: Assalamualaikum Mas
Sejumlah warga turut berjaga-jaga di sekitar lapangan mini Dusun Nologaten, yang dijadikan tempat persemayaman Rinaldi.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Sebelumnya diwartakan, kasus pembunuhan dan mutilasi seorang manajer HRD menggemparkan khalayak.
Hal itu bermula saat sesosok mayat laki-laki ditemukan di salah satu kamar lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta pada Rabu (16/9/2020) malam.
Saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan tidak utuh atau dimutilasi.
Penemuan jasad tersebut bermula saat anggota dari Polda Metro Jaya menangkap seseorang di Kawasan Depok, Jawa Barat.

Penangkapan tersebut berkaitan dengan adanya laporan orang hilang di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.
Ya, sebelum ditemukan tewas dan terpotong-potong, Rinaldi sempat dikabarkan hilang kontak dengan keluarga pada 9 September 2020.
Rupanya, Rinaldi tewas dan menjadi korban pembunuhan serta mutilasi secara keji.
Hingga akhirnya, satu demi satu fakta soal kasus pembunuhan dan mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) akhirnya terkuak.
Pun dengan tabiat keji dua pelaku pembunuhan dan mutilasi, DAF (26) alias Fajri dan LAS (27) alias Laeli Atik.
Akibat ulah kejinya itu, Fajri dan Laeli Atik terancam hukuman mati.
• Bunuh HRD Rinaldi dan Kumpul Kebo dengan Suami Orang, Laeli Pelaku Mutilasi: Cinta Itu Penderitaan
• Syok Putrinya Jadi Pelaku Mutilasi HRD Rinaldi, Ibunda Laeli Atik Ogah Menjenguk: Hati Saya Sakit !
Harta Korban Terkuras
Dua pelaku yang merupakan pasangan kekasah yakni Fajri dan Laeli membunuh dan memutilasi Rinaldi karena ingin menguasai harta pria yang merupakan manajer HRD tersebut.
Pembunuhan dan mutilasi korban dilakukan di salah satu unit apartemen kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Potongan tubuh korban kemudian dibawa ke apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
"Pelaku ini mengetahui kalau korban ini memiliki finansial lebih, dianggap orang berada," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.