Korban G30S/PKI, Begini Kebaikan dan Kedekatan Pierre Tendean dengan Keluarga Jenderal AH Nasution
Sekilas sosok Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani yang menjadi korban peristiwa G30S/PKI atau Gerakan 30 September.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
"Ibu bilang ke adik bapak, tolong pegang Irma, karena dia harus menyelamatkan bapak. Sementara ibu beliau nangis lihat ayah ditembak," carita Hendrianti.
Adik AH Nasution menuruti permintaan Johanna, ia menggendong Ade Irma Suryani.
Namun, ia panik dan tak sengaja membuka pintu yang diberondong oleh pasukan Tjakrabirawa.
"Langsung, (pasukan Tjakrabirawa) menembak adik saya. Jaraknya segini (sambil menunjuk diorama tempat ditembaknya Ade Irma dalam jarak dekat)," katanya.
• Sebelum G30S/PKI, Soeharto Dikirimi Patung Oleh Sosok Misterius, Begini Kisahnya
• Kisah Sukitman saat Lolos Dari Pasukan Pemberontak G30S PKI, Gara-Gara Lakukan Ini di Kolong Truk
Peluru tersebut akhirnya menembus badan Ade Irma Suryani.
"Adik saya ditembak, peluru masuk ke tangan tante saya, dan menembus ke badan adik saya," ujarnya.
Setelah Ade Irma Suryani tertembak, pintu ditutup kembali oleh Johanna Nasution.
Ia langsung menggendong tubuh anaknya yang bersimbah darah, sambil mengantar AH Nasution utnuk menyelamatkan diri.
Bahkan Hendrianti mengatakan darah versi asli lebih banyak dibandingkan yang ada di diorama.
Ternyata ada sekitar tiga peluru yang bersarang di punggung kecil Ade Irma Suryani.
(TribunnewsBogor.com/Intisari)