Info Kesehatan

Cara Mengobati Sariawan yang Sering Kambuh, Kenali Juga Penyebabnya

Sering sariawan dikenal sebagai penyakit recurrent stomatitis aphthous (RSA). Bagaimana cara mengobatinya agar tidak kambuh lagi?

Editor: Tsaniyah Faidah
boldsky
ilustrasi anak yang sedang sariawan 

Berikut gejala sering sariawan

Penyakit sering sariawan umumnya dimulai sejak masa kanak-kanak.

Sekitar 80 persen penderita penyakit ini diperkirakan berusia kurang dari 30 tahun.

Namun, seiring bertambahnya usia, frekuensi dan tingkat keparahannya dapat menurun.

Gejala- gejala sering sariawan mencakup beberapa hal berikut:

  • Sariawan terjadi 2-4 kali dalam setahun. Namun, penyakit sariawan juga bisa terjadi terus menerus, misalnya saat satu sariawan sembuh, sariawan baru akan terbentuk
  • Munculnya gejala sebelum sariawan (prodromal) berupa rasa nyeri atau terbakar pada area mulut yang terdampak selama 1-2 hari sebelum munculnya luka sariawan
  • Rasa nyeri parah, tetapi tidak terkait dengan ukuran ulkus Berlangsung selama 4-7 hari.

Ada kalanya sering sariawan juga merupakan gejala penyakit lain, seperti radang usus, penyakit celiac, kekurangan nutrisi, faringitis, infeksi HIV, dan sebagainya.

Penyakit ini juga dapat menyerupai herpes simpleks oral primer, tetapi biasanya terjadi pada anak-anak yang lebih kecil.

Apabila sariawan disebabkan oleh penyakit lain, biasanya kondisi ini akan diikuti dengan gejala-gejala khusus penyakit yang jadi penyebabnya.

Untuk dapat membedakan penyakit sariawan dari penyakit lainnya, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan.

Jenis ulkus pada penyakit sering sariawan

Saat seseorang sering sariawan, ada tiga jenis ulkus atau luka yang dapat muncul pada jaringan mulut.

Jenis-jenis ulkus ini meliputi ulkus aftosa minor, ulkus aftosa mayor, dan ulkus aftosa herpetiformis.

Berikut adalah karakteristik dari ketiga jenis ulkus ini:

Aftosa minor

  • Terjadi pada 85 persen kasus sering sariawan
  • Berukuran kurang dari 8 mm, biasanya hanya sekitar 2-3 mm
  • Sariawan ini akan sembuh dalam 10 hari tanpa meninggalkan bekas luka di mulut.

Aftosa mayor

  • Terjadi pada 10 persen kasus sering sariawan
  • Muncul setelah seseorang mengalami pubertas
  • Gejala prodromal terasa lebih intens dan menyakitkan
  • Ulkus pada sariawan lebih dalam
  • Ukuran bisa mencapai lebih dari 1 cm
  • Lebih tahan lama, bisa mencapai mingguan bahkan bulanan
  • Bisa muncul di bibir, langit-langit lunak mulut, hingga tenggorokan
  • Dapat disertai demam, disfagia (sulit menelan), dan malaise
  • Meninggalkan bekas luka atau jaringan parut.
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved