Teror Virus Corona

Waspada ! 15 Masalah Kesehatan Ini Bisa Memperparah Gejala Virus Corona, Jangan Disepelekan

Namun selain itu, penting untuk mengetahui beberapa masalah kesehatan mendasar yang bisa meningkatkan risiko gejala virus corona yang parah.

Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk Tim Tanggap COVID-19 guna mengantispasi penyebaran virus korona di Jakarta pasca telah diterbitkannya Instruksi Gubernur DKI Nomor 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 atau virus Corona di DKI Jakarta. 

Pemicu asma dapat bervariasi dari orang ke orang.

Contohnya seperti serbuk sari bunga, tungau debu, asap rokok, dan udara dingin.

Emosi dan stres yang kuat juga dapat memicu serangan asma pada beberapa orang.

Ada juga yang tak tahan bau menyengat, jadi pastikan disinfektan yang digunakan bukan pemicu asma untuk Anda.

Selain itu, merokok atau vaping bukan hanya bisa memicu asma, tapi juga dapat merusak paru-paru dan menghambat sistem kekebalan Anda, yang meningkatkan risiko komplikasi serius dengan Covid-19.

6. Immunocompromised (sistem kekebalan yang lemah) karena transplantasi organ padat

Ketika Anda menjalani transplantasi organ padat, biasanya Anda harus minum obat untuk melemahkan sistem kekebalan Anda — jika tidak, tubuh akan menyerang jaringan asing.

Meskipun Anda tentu tidak boleh menunda perawatan yang menyelamatkan nyawa, prosedur semacam ini menempatkan Anda pada risiko tinggi terinfeksi virus corona yang parah.

Masalah lain, beberapa perawatan mungkin juga lebih berisiko untuk pasien ini.

Menurut sebuah studi baru dari University of Michigan, pengobatan Covid-19 dengan hydroxychloroquine dikaitkan dengan risiko kematian sepuluh kali lipat lebih tinggi di antara pasien transplantasi organ, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakannya.

7. Obesitas (indeks massa tubuh 30 atau lebih tinggi)

Memiliki indeks massa tubuh 30 atau lebih tinggi membuat pasien berisiko lebih tinggi terkena kasus virus corona yang parah.

Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 75 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit kelebihan berat badan atau obesitas, dan dibandingkan dengan usia sebaya dengan indeks massa tubuh yang lebih sehat, mereka berisiko lebih tinggi untuk mendapat perawatan di ICU atau meninggal dunia.

8. Kondisi jantung yang serius

Pasien dengan gagal jantung dan penyakit jantung serius lainnya, seperti arteri coroner atau kardiomiopati berisiko menderita kasus Covid-19 yang rumit atau parah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved