Penyebab Jasad Wanita Pegawai Kafe di Berau Tak Dimakan Buaya, Pelaku Takut Dengar Ucapan Korban
Polisi mengungkap mayat wanita tersebut memang sengaja dibuang ke kolam buaya untuk menghilangkan jejak.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus penemuan mayat perempuan di tepi kolam buaya di Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, akhirnya terungkap.
Polisi mengungkap mayat wanita tersebut memang sengaja dibuang ke kolam buaya untuk menghilangkan jejak.
Menurut Polisi pelaku berharap mayat wanita itu dimakan buaya.
Namun pada kenyataannya, mayat wanita itu justru tak dimakan buaya.
Jenazah Fransiska (23) ditemukan pada Rabu (21/10/2020).
Fransiskan menurut Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto merupakan pegawai lepas di sebuah kafe.
"Pendatang dari Jawa yang kebetulan bekerja di Berau," kata Edy dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Edy menuturkan Fransiska tewas dibunuh oleh RA (34).
Kasus pembunuhan ini terjadi pada Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Fakta Baru Pelayan Kafe Tewas di Kolam Buaya, Korban Dibunuh Setelah 2 Kali Berhubungan Intim
Baca juga: Misteri Wanita Ditemukan Tewas di Kandang Buaya Terkuak, Korban Diajak ke Tempat Ini Sebelum Dibunuh
Baca juga: KRONOLOGI PSK Tewas Usai Berhubungan Badan di Kontrakan, Lampu Kamar Sengaja Dimatikan
Pelaku RA mengajak pasangan selingkuhnya, FS berkaraoke di salah satu kafe.
Adapun pekerjaan FS adalah pekerja lepas kafe di Kabupaten Berau.
Setelah berkaraoke, keduanya berhubungan badan.
Pelaku menjanjikan akan memberikan uang pada korban jika korban mau menemani selama karaoke sampai berhubungan badan.
Namun, rupanya kata-kata itu tak ditepati oleh pelaku.
Korban yang merasa dibohongi oleh pelaku, mengancam akan melaporkan kejadian itu ke keluarganya.
"Pelaku ini tidak memberikan uang sesuai yang dijanjikan. Jadi korban bilang ingin melapor keluarganya. Saat itu pelaku merasa terancam dan takut," kata Edy.
Kemudian terbersit di benak RA untuk membunuh FS.
Dengan menggunakan mobil, pelaku mengajak korban menuju ke tepi kolam Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur.
Baca juga: Istri Polisi Tewas Tergantung di Pintu Kamar, Sempat Telepon Suami: Mau Bunuh Diri
Baca juga: Hamil 4 Bulan Istri Anggota Polda Jatim Tewas Gantung Diri, Sempat Telepon Suami untuk Pamit
Namun, pelaku berhenti di tengah jalan. Kepada korban, ia mengaku akan membeli lakban dan tali.
Alat-alat tersebutlah yang akan digunakan pelaku untuk membunuh FS.
Saat itu FS tak menyadari rencana jahat RA.
Sebelum membunuh korban, pelaku sempat kembali berhubungan badan dengan FS.
Setelah itu, pelaku menjerat leher FS dengan tali, mengikat tangan dan membekap mulut korban.

Pelaku kemudian melarikan diri ke Palangkaraya usai membuang korban di tepi kolam Mayang Mangurai, Teluk Bayur.
Kolam tersebut diketahui adalah kolam penangkaran buaya.
Edy mengatakan pelaku membuang jasad Fransiska ke kolam buaya dengan harapan korban dimakan buaya.
"Saya sampaikan bahwa kejahatan tidak ada yang sempurna bahwa pelaku ingin menghilangkan jejak dengan membuang korban ke kolam buaya dengan harapan dimakan Buaya
tapi ternyata korban terhalang kayu sehingga tidak dimakan buaya," tuturnya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Kaltim.
Baca juga: Bayi yang Ditemukan Di Sungai Cisindangbarang Diperkirakan Tewas 3 Hari Lalu, Polisi Buru Pelaku
Baca juga: Terkuak Penyebab Tewasnya Wanita Dalam Mobil Terbakar, Korban Dihabisi di Kandang Ayam, Ini Motifnya
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Oktober ? Siap-siap Ini Cara Mendaftarnya
Polisi berhasil menangkap pelaku pada Minggu (25/10/2020).
Ia terancam hukuman seumur hidup lantaran dijerat Pasal 338 jo Pasal 340 KUHP.
Pamit Kerja
Korban Fransiska dikabarkan sempat berpamitan dengan suaminya sebelum pergi bekerja.
AKP Rido Doly mengatakan korban merupakan pekerja di sebuah cafe.
“Dia pekerja freelance di sebuah cafe. KTP-nya di Pulau Jawa,” terang AKP Rido Doly.
AKP Rido Doly mengatakan dari keteranngan suaminya, FS sempat pamit pergi bekerja.
FS pamit pergi bekerja ke suami sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (20/10/2020).

Sampai kemudian pukul 16.00 Wita, Rabu (21/10/2020) FS ditemukan tak bernyawa.
Suaminya sendiri, kata AKP Rido Doly, tak mengetahui lokasi tempat FS bekerja.
Sejak malam itu suaminya hilang kabar hingga keesokan harinya FS ditemukan tak bernyawa.
Saat ditemukan, AKP Rido Doly meyakini sebenarnya FS masih berpakaian lengkap.
"Dia ada pakaian, tapi mungkin saat dilempar rok lepas," kata AKP Rido Doly.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan CCTV mencari jejak korban mulai dari keluar rumah hingga ke cafe.
"Kita masih selidiki, otopsi sedang berjalan, nanti kita kabari lagi ya," kata AKP Rido Doly.