Sosok Pengendara Motor yang Bawa Jenazah Ibu Pakai Bronjong di Motor, Bukan karena Ditolak Warga

Dalam video berdurasi 47 detik itu terdengar jelas perempuan yang merekam sambil mempertanyakan, apakah yang dibawa pengendara motor tersebut jenazah,

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
Facebook
Cuplikan video viral anak bawa jenazah ibu naik motor di Boyolali. 

TribunnewsBogor.com melansir Tribun Solo, dari keterangan Sutejo, ia awalnya berencana memakamkan ibunya itu di pekarangan rumah.

Lalu, ia merasa jengkel karena dilarang warga memakamkan ibunya di pekarangan rumah.

Menurut Sutejo, warga beralasan ibunya bukan berasal dari desa tersebut.

Sutejo jengkel, kemudian membawa jenazah Ginem menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong.

Tangkapan layar video viral seorang pemotor membawa jenazah di atas beronjong.(Istimewa
Tangkapan layar video viral seorang pemotor membawa jenazah di atas beronjong.(Istimewa ()

Tujuannya, untuk dimakamkan pekarangan rumah keluarga yang berada di Desa Kedung Lengkong, Simo, Boyolali tempat kelahiran ibu Ginem.

Padahal, jarak rumah Sutejo dengan desa ibunya itu cukuo jauh, sekitar 10 kilometer.

Sutejo kemudian membawa jenazah ibunya itu.

Jenazah dibawa naik motor layaknya barang dan diletakkan di bronjong motor GL 100-nya.

Belum diketahui apa maksud Sutejo membawa jenazah ibunya yang hanya dibalut kain jarik naik motor itu.

Baca juga: Jauh-jauh ke Surabaya, Putri Delina Hampir Nangis Diperlakukan Begini oleh Calon Mertua : Mama !

Baca juga: TERBARU! Lowongan Kerja di 7 Perusahaan untuk Lulusan SMP Hingga Sarjana, Gaji Sampai Rp 55 Juta

Baca juga: Nathalie Holscher Usap-usap Perut di Klinik, Sule Ungkap Perubahan Kekasihnya : Nikah Aja Belum

Baca juga: Tak Pakai Helm, Pria Ini Rusak Motor Pakai Batu Besar saat Kena Razia Polisi

Kapolsek Banyudono AKP Marjoko meluruskan pernyataan Sutejo bila tetangga Sutejo di Desa Jembungan menolak rencananya memakamkan ibunya di sana.

Warga bahkan tak mengetahui bila ibu Sutejo meninggal.

Belakangan, warga menyebut bila Sutejo merupakan orang yang sangat tertutup pada warga.

Marjoko juga mengakui Sutejo sangat sulit diajak berkomunikasi.

"Tadi Perangkat Desa Jembungan meluruskan, tidak betul isu di media sosial kalau ada penolakan dari warga. Mereka bahkan tidak tahu kalau ibu Sutejo meninggal, karena Sutejo itu orangnya tertutup dengan tetangga," kata Marjoko.

Tribun Solo / Kompas.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved