Bak Romeo & Juliet, Gadis Ini Nekat Gantung Diri Sepekan Setelah Pacarnya Bunuh Diri, Diduga Depresi

Setelah kekasihnya bunuh diri, gadis ini jadi depresi hingga akhirnya nekat gantung diri sepekan kemudian.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
Kolase Humas Polres Toraja Utara dan TRIBUN TIMUR/RISNAWATI
(Kiri) Pria inisial YM (23) ditemukan tewas tergantung di depan kandang babi di Kalintiong, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, Sulsel, Sabtu (31/10/2020) malam, dan MT (24) tewas setelah gantung diri di Dusun Kata Lembang (Desa) Salu Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (17/11/2020) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bak kisah Romeo & Juliet, sepasang kekasih di Toraja ini nekat bunuh diri dalam waktu yang berdekatan.

Seorang gadis berinisial MT (24) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri sepekan setelah kekasihnya, YM (23), gantung diri di dekat rumahnya.

YM bunuh diri dengan meninggalkan surat untuk keluarganya.

Pasca kekasihnya itu bunuh diri, MT kerap kali terlihat murung.

Ia diduga depresi akibat kepergian sang kekasih dengan cara gantung diri tersebut.

Hal itu berujung dengan tindakan MT yang akhirnya ikut gantung diri di samping rumahnya.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunToraja.com Rabu (18/11/2020), MT nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di samping rumahnya di Dusun Kata, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (17/11/2020) sore.

Kapolsek Sopai, Iptu Daud Massangka bersama piket fungsi dipimpin Kanit Tipidum, Aiptu Alex Parinding meninjau lokasi TKP.

"Kronologis kejadian sesuai keterangan saksi yaitu ayah korban YK (59), saat berada di rumah anaknya yaitu Mama Icet hendak mencari batu untuk digunakan melempar burung pipit di sawah," ucap Iptu Daud Massangka.

Lanjut Daud Massangka, saat sedang mencari batu, YK melihat anaknya MT tergantung di balok atap rumah bagian samping kiri rumah mereka.

Baca juga: Pelaku Rudapaksa Bebas Setelah Beri Uang Jaminan ke Polisi, Bocah 11 Tahun Nekat Bunuh Diri

Baca juga: Awal Masuk Penjara, Rey Utami Sempat Mau Bunuh Diri Minum Cairan Pembersih Lantai, Batal Karena Ini

MT mengakhiri hidupnya dengan menggunakan kain selendang berwarna hitam yang terikat di lehernya.

Melihat kondisi MT yang tergantung, YK kemudian memanggil kakak korban (saksi) yakni HS (38) agar meminta pertolongan ke tetangga sekitar.

Diduga Depresi Ditinggal Pacar

MT nekat melakukan aksi bunuh diri diduga karena depresi kekasihnya bunuh diri.

"Dari hasil keterangan keluarga dan teman dekat korban bahwa semenjak pacar korban meninggal dunia karena gantung diri awal November 2020, mulailah korban sering terlihat menyendiri dan menjadi pendiam,” terang Daud Massangka.

Barang bukti diamankan yaitu sebuah kain selendang berwarna hitam digunakan korban gantung diri.

Keluarga korban kemudian menolak dilakukan otopsi dan dibuatkan surat pernyataan penolakan dan hasil penyelidikan tidak ada tanda kekerasan terhadap MT.

“Korban diduga mengalami depresi karena ditinggal pacar yang juga bunuh diri 3 November 2020 lalu,” tutup Daud Massangka.

Pekan Lalu Sang Pacar Juga Meninggal Bunuh Diri

Pekan lalu, kekasih MT, YM, meninggal bunuh diri di Kalintiong, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Sabtu (31/10/2020) malam.

Baca juga: Tangisan Suami Temukan Istri Bunuh Diri, Sedih Baca Surat Wasiat Curhat Pilu : Gak Seperti Mantanmu

Baca juga: Ibu Muda yang Bunuh 2 Anaknya lalu Gantung Diri Ternyata Sempat Cekcok dengan Suami

Kapolsek Sopai, Iptu Daud Masangka bersama personel dipimpin Ka SPKT, Aiptu Daniel Pelu didampingi Kanit Resmob Reskrim, Bripka Leo Timan dan piket fungsi Polres Toraja Utara mendatangi lokasi penemuan mayat seorang laki-laki, YM (23).

“Ada dua saksi yang diperiksa yaitu saudara korban yakni YS (27) dan KN (17), korban ditemui gantung diri depan kandang babi,” kata Daud, Rabu (4/11/2020).

Dari keterangan saksi YS, korban pernah dirawat di rumah sakit dua hari karena pingsan di halaman rumahnya.

Semenjak sudah dirawat, YM sering menyendiri dan termenung.

Lanjut Daud menjelaskan, pada malam hari korban pulang dari warung ballo’ dan saat pulang memanggil-manggil ibunya namun sang ibu sedang tertidur.

“Saksi mencari korban di kamar namun tidak ada dan mendapati pesan bertuliskan ‘Selamat jalan keluarga’. Saksi kemudian mencari korban ke halaman dan menemukan tergantung di depan kandang babi,” terangnya.

Keterangan dari keluarga, korban selama ini tertutup dan pendiam.

Diketahui korban adalah ketua PPGT Jemaat Kalintiong dan aktif di gereja.

Atas kejadian itu pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan kemudian dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi serta pemeriksaan di lapangan tidak ada tanda kekerasan

“Barang bukti diamankan seutas tali pramuka berwarna putih yang digunakan korban gantung diri dan buku saku tempat korban menulis pesan singkatnya,” tuturnya.

Baca juga: Bunuh 2 Anak lalu Gantung Diri, Ibu Muda : Maafkan Aku, Aku Pergi, Biar Anak-anak Ikut Bersamaku

Baca juga: BREAKING NEWS: Geger Video Pria di Bogor Gantung Diri di Pohon, Warga Histeris Selamatkan Korban

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(TribunnewsBogor.com/Tribuntoraja.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved