Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kejanggalan Kasus Ibu Bunuh 2 Anak Lalu Bunuh Diri, 1 Anak Kembar Selamat, Tak Ada Bekas Diracun

Sebelum Bunuh 2 Anak dan Gantung Diri, Ibu Muda Sempat Diminta Pergi Naik Motor untuk Tenangkan Diri.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Istimewa Tribun Pekanbaru
Secarik surat yang ditinggalkan seorang ibu rumah tangga (IRT) yang ditemukan tewas gantung diri di Pekanbaru, Senin (16/11/2020) di Jalan Palembang, Perumahan Mutiara Kulim, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus ibu muda di Palembang yang bunuh diri setelah membunuh dua anaknya menghebohkan publik.

Yang menjadi pertanyaan banyak pihak, bagaimana ibu tiga anak itu membunuh dua anaknya, sementara satu anaknya lagi tetap hidup.

Bahkan menurut polisi, pada bayi berusia enam bulan yang berhasil selamat itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda diberi racun.

Sementara dua anaknya yang lain ditemukan dalam kondisi mulut berbusa.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com Rabu (18/11/2020), ibu muda berinisial NSW (27) ini diduga tega membunuh dua orang anaknya di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

Setelah membunuh dua anaknya, ibu muda tersebut diduga gantung diri.

Namun, satu orang bayi kembar ditemukan dalam kondisi selamat.

Sedangkan kembarannya meninggal dunia bersama kakak perempuannya yang berusia dua tahun.

"Korban (NSW) ini punya tiga anak. Anak pertama usia dua tahun dan dua lagi bayi kembar laki-laki usia enam bulan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru AKP Juper Lumban Toruan kepada wartawan, Rabu (18/11/2020).

Pada saat kejadian, lanjut Juper Lumban Toruan, dua orang anak ditemukan sudah meninggal dunia dalam keadaan mulut berbusa.

Baca juga: Ibu Muda yang Bunuh 2 Anaknya lalu Gantung Diri Ternyata Sempat Cekcok dengan Suami

Baca juga: Bunuh 2 Anak lalu Gantung Diri, Ibu Muda : Maafkan Aku, Aku Pergi, Biar Anak-anak Ikut Bersamaku

Kedua anak tersebut diduga diracun oleh ibunya.

Sementara itu, anaknya yang satu lagi berhasil selamat.

"Bayi kembar yang satu lagi keadaannya selamat. Tidak ada tanda-tanda dikasih racun. Saat ini dia baik-baik saja dan sudah dirawat oleh neneknya," sebut Juper.

Soal kebenaran kedua anak diracun ibunya, kata dia, masih dalam penyelidikan polisi.

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.

"Kami masih menunggu hasil otopsi," kata Juper.

Surat Permintaan Maaf

Diduga usai membunuh kedua anaknya, NSW kemudian nekat gantung diri.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

Kejadian ini membuat warga sekitar gempar.

Baca juga: Ibu Muda Gantung Diri dan Bunuh 2 Anaknya, Suami Syok Temukan Sepucuk Surat : Maafkan Aku Pergi

Baca juga: Nasib Ibu Muda Berakhir Tragis, Bunda Maya Dianiaya hingga Giginya Copot oleh Suami Pembantunya

Bagaimana tidak, dua anak ditemukan tewas dan ibunya ditemukan tewas tergantung dengan kain.

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Polius Hendriawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Ya benar. Telah terjadi seorang perempuan diduga meninggal dunia akibat gantung diri dan ditemukan dua anaknya juga meninggal dunia," ujar Polius kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Selasa (17/11/2020).

Selain itu, sambung dia, salah satu anak laki-laki yang diduga akan dibunuh berhasil diselamatkan setelah warga dan polisi datang ke lokasi kejadian.

"Jenazah ibu dan dua anaknya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi. Sedangkan bayi yang selamat dibawa ke kkinik untuk dirawat," kata Polius.

Di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan selembar surat yang isinya bebunyi, "Maafkan aku, aku pergi, biar anak-anak ikut bersamaku."

Cekcok dengan Suami Gara-gara Rumah

Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi Tanjung mengungkapkan, sebelum peristiwa ini terjadi, NSW sempat bertengkar dengan suaminya, PNG (28).

"Pada Senin (16/11/2020) pagi, korban bertengkar dengan suaminya. Pertengkaran itu disebabkan, karena suaminya mau menjual rumah yang mereka tempati sekarang untuk membuka usaha ," ungkap Hanafi kepada wartawan usai olah TKP di rumah korban, Selasa (17/11/2020).

Sang istri tidak mau mengikuti keinginan suaminya untuk menjual rumah tersebut, sehingga terjadilah cekcok mulut.

Baca juga: Bunda Maya Dianiaya Hingga Giginya Copot oleh Suami Pembantunya, Nasib Ibu Muda Ini Berakhir Tragis

Baca juga: Cerita Dibalik Temuan Mayat Ibu Muda Tanpa Busana di Lubang Sumur, Korban Dianiaya saat Pakai Daster

Untuk meredam pertengkaran, NSW disuruh pergi dengan sepeda motor untuk menenangkan diri.

Namun, ia menolak dan masih menunjukkan sikap emosi.

Berdasarkan keterangan suami NSW, lanjut Hanafi, tidak ada persoalan yang lain selain bertengkar karena rumah hendak dijual.

"Dari (keterangan) suaminya faktor lain tidak ada. Kalau soal ekonomi, selalu dipenuhi oleh suaminya. Suaminya sangat menyayangkan kejadian ini," kata Hanafi.

Sementara itu, terkait kematian dua orang anak, polisi masih menunggu hasil otopsi.

Kedua anak tersebut ditemukan dalam kondisi mulut mengeluarkan busa. Ada indikasi diduga diracun.

"Kalau dilihat dari tanda-tandanya bisa saja (diracun). Tapi, kami masih menunggu hasil otopsi," kata Hanafi.

Sedangkan satu bayi usia enam bulan, sambung dia, selamat dan kondisinya baik.

"Anak korban ini tiga orang. Satu perempuan berusia dua tahun, dan dua laki-laki kembar. Yang meninggal anak paling tua dan satu bayi kembar," sebut Hanafi.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved