Hilang 3 Bulan, Ternyata Didin Dibunuh Tukang Bakso, Keluarga : J Ikut Cari Kayak Gak Bersalah
Pengakuan tersangka yang habisi kakak dan tetangga. Keluarga korban beri kesaksian ungkap berbagai upaya sempat dilakukan guna menemukan korban.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aksi sadis seorang tukang bakso di Sawangan Baru, Depok ini akhirnya terungkap.
Pria tukang bakso beridentitas Juana alias J (20) tega menghabisi nyawa kakaknya, D (23).
Ia juga mengubur jasad sang kakak di bawah ubin kontrakan kawasan Sawangan Baru.
Jasad korban ditemukan pemilik kontrakan, Sukiswo, saat akan memperbaiki toilet, Rabu (18/11/2020).
Selang beberapa waktu, polisi berhasil menangkap pelaku berinisial J di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor petang, Kamis (19/11/2020).
Dari penangkapan tersebut, terkuak fakta baru yang tak terduga.
Pasalnya, pelaku ternyata sebelumnya telah melakukan hal serupa pada tetangganya, MS alias Didin.
MS merupakan warga sekitar lokasi tempat pelaku dan kakaknya mengontrak.
Baca juga: Skenario Jahat Remaja Habisi Adik Kelas Demi Uang, Terbongkar Usai Bersandiwara: Saya Disuruh
Baca juga: Fakta Baru Kasus Tukang Bakso Bunuh Kakak dan Tetangganya: Dilarang Menikah Hingga Diajak Bercinta
MS merupakan korban pertama yang tewas di tangan tukang bakso berinisial J itu.
MS sempat dikabarkan hilang sejak Agustus 2020 silam.
Kepada wartawan, J mengakui dirinya nekat menghabisi nyawa MS, lantaran dipaksa melakukan hubungan sesama jenis.
Menurut tersangka, ia dipaksa bercinta saat bersama dengan korban.
"Dia memaksa saya sama teman saya untuk melayani dia berbuat itu hubungan itu (badan)," kata J saat digiring di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kamis (19/11/2020) malam.

Juana mengakui, dirinya nekat menghantam kepala korban menggunakan knalpot kendaraan roda dua.
"Dipukul kepalanya pakai knalpot bekas terus pakai batu. Bajunya dia terus dikubur di dekat rumah sekitar 200 meteran berdua sama teman saya yang sering diajak gitu," kaya Juana.
Jasad Muhamad Syarifudin, dikubur oleh pelaku di dalam hutan di kawasan Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat.
Kesaksian keluarga korban Didin
Adik MS, Reni mengungkapkan bahwa sebelumnya berbagai upaya dilakukan keluarga demi menemukan sang kakak yang tetiba hilang tanpa kabar.
“Saya sama keluarga, nyari sendiri. Sampai ke Leuwiliang, terus daerah sekitarnya. Fokus kita disitu,” jelas Reni di kediamannya yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari kontrakan pelaku di Jalan Kopral Daman, Sawangan, Kota Depok, Jumat (20/11/2020).
Reni mengatakan, keluarga sempat mencari keberadaan kakaknya di daerah Rumpin, Parung, Bogor, sampai menghabiskan waktu tiga hari lamanya.
Upaya lapor orang hilang ke kepolisian setempat, menyebar poster orang hilang pun dilakukan.
Hanya saja dari berbagai upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Baca juga: Alasan Tukang Bakso Habisi Kakak Lalu Kubur di Kontrakan, Ungkit Kisah Cinta, Pacar Pelaku Tulis Ini
Baca juga: Kisah Cinta Tukang Bakso yang Kubur Kakak di Kontrakan Depok, Pacar Pelaku : Calon Istri Sultan
Buntutnya, Reni dan keluarga nekat menyambangi kediaman Juana di Leuwiliang, Bogor, meski tak mengantongi alamat lengkap.
“Akhirnya ketemu sama si Juan. Dia kaget tanya ngapain ke rumahnya . Saya bilang mau main saja, sekalian nyari bang Didin,” bebernya.
Reni mengakui, tak sedikitpun dirinya menaruh curiga pada Juan. Hal ini disebabkan Juan ikut mencari keberadaan Didin hingga ke pedalaman hutan di sekitar rumahnya.
“Si juan ikut nyari tapi bawa motor. Si Juan selalu ikut cari kaya orang gak bersalah, datar saja,” ungkapnya.
Reni berujar, saat mencari bersama Juan, dirinya sempat memiliki firasat tak baik terhadap sebuah bangunan kosong yang ternyata hanya berjarak beberapa meter dari tempat Didin dikuburkan.
“Sempat curiga, ada bangunan kosong. Itu masih punya keluarga Juan. Gak tahunya bang Didin dikubur dekat situ,” jelasnya.
Jalan buntu pun ditemui Reni dan keluarga dalam pencarian Didin, hingga akhirnya memutuskan kembali ke rumah dan berikhtiar.
“Gimana ya, yaudah kita ikhtiar saja berdoa,” timpalnya singkat.
Rabu (18/11/2020), bagai petir di siang bolong. Kabar buruk pun diterima Reni dan keluarga, dimana sesosok mayat ditemukan terkubur dalam kontrakan Juan di dekat rumahnya.
Singkat cerita, kecurigaan Reni dan keluarga selama ini kepada Juan pun terbukti. Saat ini, ia mengatakan hanya ingin fokus memakamkan Didin di tempat peristirahatan terakhirnya yang layak.
“Rencana mau dimakamkan di kawasan Bedahan, Sawangan. Tapi abang (jasad Didin) masih di RS Polri Kramat Jati. Ini sore kami mau kesana bawa surat-surat identitas abang. Harapannya semoga pelaku dapat hukuman setimpal,” pungkasnya.
Kisah cinta pelaku terhalang
Diketahui bahwa pembunuhan terhadap kakak didasari kekesalan J yang kisah cintanya terhalang.
D sebagai kakaknya tak mengizinkan D untuk menikah duluan.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah menyampaikan, tersangka melancarkan kekejian itu karena didorong rasa kesal terhadap si kakak yang tinggal bersamanya di rumah tersebut.
"Ceritanya tersangka ini sudah memiliki pacar, si kakaknya belum memiliki calon. Adiknya ingin segera nikah, namun tidak bisa nikah sebelum kakaknya nikah," jelas Azis kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).
Tersangka lalu beberapa kali mendesak kakanya agar segera menikah, namun yang didesak justru merasa tersinggung dan kerap naik pitam selama dua bulan belakangan.
"Di situlah kemudian, menurut alasan tersangka, dia melakukan pembunuhan terhadap kakak. Tapi akan kita dalami lebih lanjut," ujar Azis.
Ia menghabisi nyawa abangnya dengan menghajarnya menggunakan tabung gas elpiji hingga membekapnya dengan bantal.
Lalu, saat menggali ubin rumah untuk memendam mayat abangnya, J sengaja menyetel musik keras-keras supaya tak didengar tetangga.
"Kadang suka marah-marah enggak jelas, terus kadang kalau salah sedikit saja langsung membentak, langsung marah," ujar J.
(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta)