Hasrat Tak Tersalurkan, Sekuriti Perlakukan Dokter Cantik hingga Tak Berdaya di Ruangan Kosong
Dokter perempuan menjadi korban pelecehan seksual di hotel, selain itu korban juga diperlakukan kasar.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
Kasat Reskrim Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi menjelaskan, peristiwa itu berawal pada Minggu pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat itu, AJ sempat mengarahkan korban yang memarkir kendaraan.
Selanjutnya AJ mengarahkan korban untuk melakukan rapid test Covid-19.
Baca juga: Kisah Bocah 5 Tahun Disiksa Ibu Kandung & Ayah Tiri, Korban Ditinggal di Warung, Polisi: Tega Sekali
Baca juga: Sedang Pesan Makanan di Kafe, 2 Pria Dianiaya 7 Orang Tidak Dikenal
Korban menolaknya lantaran sebelumnya telah melakukan rapid test.
Korban kemudian bertanya kepada pelaku di mana lokasi sertifikasi dilakukan.
Pelaku mengarahkan korban untuk ke lantai enam hotel.
"Padahal lantai enam itu kosong, jadi sudah terlihat ada niat buruk," jelas Arsya.
AJ lantas mengambil kunci linggis di ruangan engineering sebelum akhirnya mengantar korban naik elevator.
Di dalam elevator, korban menepis pelaku yang melakukan pelecehan seksual.
Pelaku geram dan memukul kepala korban dengan tangannya.
"Lalu pelaku meminta uang Rp 500.000 pada korban," kata Arsya.
Korban yang ketakutan menyerahkan dompetnya yang berisi Rp 150.000 kepada pelaku.
Setelahnya, pelaku marah lalu membawa korban keluar dari elevator menuju sebuah ruangan kosong.
Di tempat tersebut, pelaku berupaya memperkosa korban.
Baca juga: Sedang Nonton TV, Wanita Muda Ini Syok Tiba-tiba Diperlakukan Tak Senonoh, Kini Trauma
Baca juga: Gadis Remaja Dibawa ke Kos-kosan Lalu Diperlakukan Tak Senonoh, Begini Nasib Pelaku
Korban melawan, kemudian pelaku memukulnya dengan menggunakan kunci inggris.