Gempa di Majene
Korban Gempa Sulbar Wajib Bawa KTP dan KK Agar Dapat Bantuan, Gubernur : Warga Jangan Macam-macam
Hanya saja ada bantuan Pemerintah yang mengharuskan korban gempa membawa kartu keluarga dan KTP.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar membantah informasi korban gempa di Mamuju dan Majene harus membawa kartu keluarga agar dapat bantuan sembako.
Menurut Ali Baal Masdar korban gempa tak harus membawa kartu keluarga untuk bisa dapat bantuan.
Hanya saja ada bantuan Pemerintah yang mengharuskan korban gempa membawa kartu keluarga dan KTP.
Beredar informasi bahwa korban gempa di Sulawesi Barat wajib membawa kartu keluarga.
Bahkan di media sosial beredar korban gempa sampai menggali reruntuhan rumahnya demi mencari kartu keluarga.
Hal tersebut lantas dikonfirmasi pada Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar.
"Saya ingin mengklarifikasi informasi itu pak supaya kalau memang tidak benar bisa langsung ditepis,
apa benar Dinas Sosial Kabupaten Mamuju memwajibkan korban yang ingin mendapat bantuan sembako untuk perlihatkan kartu keluarga apakah itu betul pak ?" tanya Najwa Shihab.
Ali Baal Masdar membantah informasi tersebut.
"Oh tidak ada, memang untuk yang dikena semua dalam tempat tertentu itu memang disebarkan oleh Kemensos,
di semua daerah yang terkena dampak di Kota Mamuju sini, begitu juga mungkin di daerah lain,
di Majene ini kan ada 3 kecamatan, di sana juga sudah ada personal sudah bekerja smeuanya,
untuk Kemensos ini sampai sekarang ini di stadion saja sampai 1000 orang dikasih makanan yah,
kemudian di sekitarnya juga ada di kantor Bupati juga ada, kantur gubernur juga ada, sampai 7000 sapao 10000," kata Ali Baal Masdar.
Najwa Shihab kembali menekankan korban gempa tak perlu menunjukan kartu keluarga demi dapat abntuan sembako.