Sosok Karyawan yang Sewa 4 PSK Anak Sekaligus, Bayar Rp 20 juta Digerebek Saat Baru Buka Baju

Saat digerebek, 4 gadis dan pria itu sudah tak berbusana dalam satu kamar. Menurut Polisi, 4 gadis tersebut memang disewa oleh seorang pria.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi prostitusi. 

Rama sudah dua tahun belakangan berkecimpung di dunia prostitusi.

Dirinya memilih jalan menjadi muncikari setelah lulus dari bangku SMA pada 2018 lalu.

"Karena posisi saya lagi dalam keadaan nggak kerja. Jadi saya kayak pusing dengan nyari kerjaan, terus saya ikut jadi kayak muncikari gitu," kata Rama.

Tangkapan layar video penggerebekan praktik prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur di salah satu hotel di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Tangkapan layar video penggerebekan praktik prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur di salah satu hotel di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (istimewa)

Diceritakan Rama, setelah lepas dari pendidikan formal, dirinya sempat kebingungan mencari pekerjaan.

Di sela-sela menganggur, Rama mengaku ada seorang teman yang mengenalkannya dengan dunia prostitusi.

Lantaran sudah kepalang butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari, Rama akhirnya memilih menjadi muncikari.

"Awalnya sih dari teman-teman saya gitu. Terus saya ditawar-tawarin gitu. Akhirnya saya mau nggak mau jadi kayak begitu (muncikari)," ucap dia.

Menurut Rama, ada dua orang temannya yang juga menjadi muncikari dalam bisnis lendir gadis belia ini.

Dua orang tersebut, kata Rama, ialah seorang pria bernama R dan wanita bernama M.

Rama mengaku awal dirinya mencari-cari remaja belasan tahun untuk dijadikan PSK berdasarkan perkenalannya dengan kedua orang itu.

"Ada temen yang nanya gitu, terus tiba-tiba kayak 'ada yang mau (PSK) nggak?' Gitu. Nanyanya lewat WA, nanyain biasa aja," kata Rama.

Keempat gadis remaja yang dijajakan Rama merupakan warga Jakarta Pusat yang kerap kali diajaknya ikut nongkrong di kafe-kafe.

Karena masih muda dan banyak diminati lelaki hidung belang, gadis-gadis bau kencur ini dibanderol paling murah Rp 1,5 juta dan paling mahal Rp 6 juta.

Di kafe-kafe tersebut lah biasanya Rama akan bertransaksi dengan para pelanggan yang berasal dari kalangan pekerja hingga pengusaha.

Dari situ, Rama tinggal menunggu para pelanggannya mengatur jadwal serta memesan hotel.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved