Oknum Guru Ngaji di Bekasi Rekayasa Pembunuhan Tetangga, Jalin Hubungan Gelap dengan Istri Korban
Makam Ardanih (45) yang masih basah dan dipenuhi taburan bunga harus dibongkar polisi, sehari setelah jasadnya dikebumikan di TPU Sukatani, Kabupaten
Pelaku menjalankan aksinya saat korban tengah tidur di ruang tamu seorang diri.
Sekira pukul 02.00 WIB, pintu rumah yang saat itu tidak terkunci memudahkan tersangka untuk masuk.
"Posisi rumah dalam keadaan sepi, hanya ada korban tidur di ruang tamu, niat jahat pelaku muncul di situ," tutur Hendra.
Tersangka lalu masuk ke ruang makan dan menemukan gunting bergagang hitam yang ada di dalam lemari rumah korban.
Pada saat bersamaan korban yang mendengar ada suara di dalam rumahnya terbangun dan mencari sumber suara tersebut.
"Saat pelaku mengambil gunting korban terbangun dan ketika berhadapan dengan korban, pelaku langsung menghujamkan gunting itu sebanyak lima kali," terang Hendra.
Lima tusukan itu kata Hendra berada di bagian leher sebabyak dua tusukan, di dada dua tusukan dan terakhir di perut satu tusukan.
Korban pada saat itu langsung tidak berdaya, jasadnya kemudian ditarik oleh pelaku menuju kamar mandi.
Hendra menjelaskan, pelaku di lingkungannya dikenal sebagai guru ngaji.
Sedangkan korban merupakan pedagang kelapa.
Rekayasa Kasus
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Telly Alvin mengatakan, pelaku berusaha menutupi jejak dengan cara mengarang cerita korban seolah bunuh diri.
Pelaku mengikat jenazah korban dengan tali yang ada di rumah dan mengaitkannya ke langit-langit kamar mandi sehingga membuat korban terlihat seperti orang gantung diri.
Dari situ, pelaku langsung kembali ke rumahnya sampai anggota keluarga korban menemukan jasad Ardanih terbujur kaku dengan posisi menggantung di kamar mandi.
"Kami mengamankan tersangka dengan cukup bukti," ujar Telly.