Kisah Anak Dirawat Sopir Angkot di Bandung, Kini Dipukul karena Minta Uang Rp 30 ribu : Saya Sayang
DN tak lain adalah ayah angkat korban. Kombes Hendra Kurniawan menerangkan kekerasan yang dilakukan DN didasari emosi.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
DN menceritakan ia emosi ketika mendengar ucapan RS setelah diberi uang.
"Ngomongnya keras sama saya, jadi temennya dia dikasih uang besar, saya belum punya uang sebesar itu.
Terus saya belum ingin memukul dia.
Tapi dia bicara kasar sama saya, saya emosi. (Mintanya) Rp.30.000, saya kasih Rp.10.000," katanya.
DN bercerita RS merupakan anak yang ia temukan di Terminal Banjaran.
Ketika itu DN merasa iba melihat RS.
Saat itu, kata DN, RS terlihat linglung.
DN memutuskan untuk merawat RS.
"Sudah lima bulan sama saya, Kasihan, saya tanya ortu dimana, gak ada, ibu dimana, gak tahu," DN yang bekerja sebagai sopir angkutan umum.
Kepada DN, RS mengaku tinggal bersama neneknya di daerah Ciwidey.
Saat akan dipulangkan, kata DN, RS justru menolak.
"Kemarin bilangnya orang Ciwidey tinggal sama neneknya, tapi katanya dia gak mau pisah sama ayah (DN)," tuturnya.
DN mengaku menyesal telah berbuat kasar pada RS.
"Saya minta maaf sama RS (anak angkat) karena saya sayang sama dia, saya gak mau pisah dari dia, saya menyesali perbuatan saya," ucapnya terisak.
Akibatnya, polisi menjerat pelaku dengan pasal Undang-undang anak no 35 tahun 2014 pasal 80 ayat 2
Sementara untuk anak yang mendapat kekerasan tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk melakukan konseling.(*)