Kompol Yuni Terlibat Narkoba, Muncul Dugaan Barang Sitaan Dikonsumsi, Polda Jabar Tegaskan Ini

Kompol Yuni terlibat dugaan kasus narkoba, penanganan barang bukti sitaan narkoba dipertanyakan. Polda Jabar buka suara.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunJabar/TribunnewsBogor.com
Kompol Yuni Purwanti terlibat dugaan narkoba, Polda Jabar bicara soal pengawasan barang bukti sitaan. 

"Selama pandemi Covid ini, kami kerap berkeliling mengunjungi warga untuk mensosialisasikan protokol kesehatan. Beliau sangat dekat dengan masyarakat," ujar Syukur.

Sebelum menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni cukup lama berkecimpung di dunia pemberantasan narkoba.

Kompol Yuni pernah bertugas di Bogor.

Aksinya saat menyergap pelaku narkoba di Kawasan Bogor pun menjadi perhatian karena gaya pakaiannya yang modis, dan jauh dari kesan seram.

Sosoknya kian populer lantaran prestasinya mengungkap berbagai kasus peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Bogor.

Selama menjabat sebagai Kepala Satuan Narkoba Poles Bogor, ia sudah menangkap puluhan bandar narkoba yang selama ini meresahkan masyarakat.

Dari catatan TribunnewsBogor.com, ia telah menorehkan prestasi yang cukup baik selama menjabat sebagai Kasat Narkoba di Polres Bogor.

Sepanjang 2015 saja, Kompol Yuni telah mengungkap 137 kasus, dengan barang bukti 5 ton ganja, 2 kilogram sabu, 25 butir ekstasi, dan 2 gram heroin.

Bahkan, diakhir masa jabatannya di Polres Bogor, Kompol Yuni menutup tugasnya sebagai Kasat Narkoba di Polres Bogor dengan mengungkap 111 kilogram ganja dan sabu-sabu seberat 38,96 gram.

Keahliannya dalam beladiri Judo ini cukup membuat para pengedar narkoba ini kualahan ketika berduel dengan ibu dua anak ini.

Pengalaman diteriaki maling pun pernah dialami oleh wanita kelahiran Porong, Sidoarjo, 23 Juni 1971 lalu itu.

Selain itu, pada tahun 2019 ia mengungkap kasus peredaran kokain di Bogor.

Saat itu menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar.

Kompol Yuni mengatakan, bahwa untuk menangkap kedua pelaku tersebut digunakan metode undercover atau menyamar selama tiga hari dari daerah Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved