Kisah Lampu Semprong 'Keramat' Mak Yoyoh, Janda di Bogor yang Hidup 10 Tahun Tanpa Listrik

Rumah gelap saat malam bukan menjadi hal yang aneh bagi Yoyoh janda berusia 50 tahun.

Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Yoyoh (50) bersama lampu semprong yang menemaninya selama 10 tahun 

"Sekarang mah tinggal masuk beras terus colokin ke listrik langsung beres, engga repot lagi masak nasi pakai langseng atau panci," kata Yoyoh sambil menujukan nasinya yang sudah matang di rumahnya.

Yoyoh (50) saat menunjukan penanak nasi otomatis
Yoyoh (50) saat menunjukan penanak nasi otomatis (TribunnewsBogor.com/Damanhuri)

Sebelum rumahnya teraliri listrik, lampu semprong menjadi andalan janda tua ini.

Seminggu sekali ia pergi ke pasar untuk membeli minyak tanah sebagai bahan bakar lampu semprong mungil yang dimilikinya.

"Alhamdulillah, bersyukur banget udah dipasangin listrik sama PLN rumah saya," tambah Yoyoh.

Baca juga: Kondisi Siswi SMA yang Ditemukan Dalam Plastik Terungkap, Tak Pulang Semalaman: Kakinya Diikat

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru di Kimia Farma - Link Pendaftaran Klik di Sini!

Menurutnya, listrik yang terpasang di rumahnya diberikan oleh PLN secara cuma-cuma alias gratis.

"Gratis engga bayar, dari pas dipasangin sama orang PLN pulsanya belum habis, awet," kata Yoyoh sembari memperlihatkan meteran listrik dengan sistem token yang terpasang di dinding depan rumahnya.

Menurut Yoyoh, dari sekian banyak rumah warga di Kampung tersebut, cuma rumahnyalah yang belum ada aliran lisrik.

Bahkan, sempat ada tamu yang datang ke rumahnya sempat kaget karena rumahnya gelap tak ada lampu.

"Iyah awalnya emang ada tamu datang, nanyain kenapa gelap, saya bilang engga ada listrik di rumah," kata dia.

Yoyoh (50) saat menunjukan meteran listrik yang sudah terpasang di rumahnya
Yoyoh (50) saat menunjukan meteran listrik yang sudah terpasang di rumahnya (TribunnewsBogor.com/Damanhuri)

Kemudian, kabar itu pun sampai terdengar ke telinga PLN.

"Engga lama kemudian ada orang PLN datang kesini, langsung dipasing listrik rumah saya," kata dia.

Yoyoh pun berterimakasih pada semua pihak yang telah membatunya hingga rumahnya kini telah terpasang aliran listrik.

Yoyoh menambahkan, anak lelaki semata wayangnya menjadi tulang punggung keluarga sejak suaminya meninggal dunia.

Sang anak, kesehariannya bekerja serabutan untuk menopang kehidupan keluarganya.

Menurutnya, sang anak juga memilki keahlian memijat sehingga sering dipanggil warga untuk pijat badan yang pegal-pegal.

"Saya juga kadang bantu-bantu di rumah tetangga, kalau anak kerja apa ajah yang penting hallal. Kadang ada orang minta di pijat sama anak saya. Alhamdulilah bisa buat makan sehari-hari," tutupnya.

(TribunnewsBogor.com/Damanhuri)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved