Ibu Kandung Diteror & Dipolisikan Anak Gara-gara Warisan, Nyawanya Terancam Sampai Gak Berani Tidur

Tak hanya dilaporkan ke polisi, sang anak kandung juga sampai meneror ibu kandungnya hingga nyawa sang ibu terancam.

Penulis: Uyun | Editor: khairunnisa
kolase TribunBogor dari Youtube TribunJateng
Ibu kandung diteror dan dipolisikan anak gara-gara warisan, sebut nyawanya hampir terancam 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hati ibu mana yang tidak sakit mendapat perlakuan buruk dari anak kandungnya sendiri.

Bak air susu dibalas air tuba, mungkin inilah yang dialami Meliana Widjaja (64).

Ibu asal Kecamatan Gajahmungkur Semarang ini dilaporkan ke polisi oleh anak kandung kesayangannya, JMW (39).

Meliana dilaporkan ke polisi oleh anak kandungnya, sejak (21/12/2020).

Tak hanya dilaporkan ke polisi, sang anak kandung juga sampai meneror ibu kandungnya hingga nyawa sang ibu terancam.

anak gugat ibu kandung gara-gara warisan, terjadi di Semarang
anak gugat ibu kandung gara-gara warisan, terjadi di Semarang (kolase Youtube TribunJateng)

Dalam pelaporan itu, Meliana dituding sang anak kandung sudah memalsukan dokumen pembagian warisan.

"Pengaduannya dugaan pemalsuan dokumen dan memasukkan dokumen ke dalam akta otentik," ujar pengacara Meliana, Dedy Gunawan di Polrestabes Semarang, Rabu (3/3/2021) dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube TribunJateng.

Warisan yang diperebutkan itu berupa 2 bidang tanah seluas 220 dan 221 meter persegi yang berada di wilayah Kecamatan Gajahmungkur.

Saat itu, diakui Meliana dirinya dijebak seolah-olah dalam sertifikat itu hanya memiliki satu anak, yakni Tommy Widjaja. Padahal diketahui Meliana memiliki 4 orang anak.

Baca juga: Lagi dan Lagi ! Anak Gugat Ibu Kandung Gara-gara Warisan, Ogah Damai Meski Ditawari Rp 1 M dan Tanah

Baca juga: Jisoo Akui Bullying dan Pelecehan Seksual, Nasib Drama Korea River Where the Moon Rises Terancam

Sehingga, anak kandung Meliana yang lain pun geram dan langsung melaporkan ibu kandungnya ke polisi.

"Saat diperiksa Meliana ditunjukkan berkas bahwa keterangan waris itu dibuat seakan-akan anak dari Meliana hanya satu.

Padahal sebelumnya Meliana telah memaparkan ahli waris yang merupakan anaknya ada empat orang saat berkas itu dibawa teman suaminya," papar sang pengacara.

FOLLOW:

Kemudian, Meliana mengaku telah membatalkan akta keterangan waris tersebut.

Sertifikat itu telah kembali ke nama suaminya, almarhum Soerjono.

Dedy mengatakan telah berusaha melakukan mediasi kepada sang anak yang melaporkan Meliana.

Bahkan sang ibu telah menyiapkan dua bidang tanah lainnya untuk diberikan senilai Rp 1 Miliar.

"Namun sang anak tidak ada tanggapan malah menantang bahwa proses dilanjutkan ke peradilan, dan kami harap peristiwa ini bisa diselesaikan dengan baik, "imbuhnya.

Baca juga: Kepergok Asik Berduaan di Kamar, Seorang Istri Diduga Kabur Dengan Selingkuhannya

Baca juga: Hasil Visum Kematian Gadis Bandung di Kamar Hotel Terungkap, Tato di Dada Korban Jadi Sorotan

Tak hanya dipolisikan, Meliana mengaku sering mendapatkan teror dari anak kandungnya.

"Dia mencoba menekan ibu Meliana," ungkap pengacara.

"Dia punya kunci serep kamar saya, saya diguyur air. Pernah juga pakaian-pakaian saya dilempar ke lantai. Yang terkahir dia nyebar beling-beling di lantai," papar Meliana sambil menangis.

Akibat teror tersebut, Meliana mengaku sampai tidak berani tidur di rumahnya.

Mengetahui nyawanya makin terancam, Meliana pun memutuskan pindah rumah.

Ibu kandung diteror dan dipolisikan anak gara-gara warisan, sebut nyawanya hampir terancam
Ibu kandung diteror dan dipolisikan anak gara-gara warisan, sebut nyawanya hampir terancam (kolase TribunBogor dari Youtube TribunJateng)

"Sampai saya akhirnya takut tidur di rumah sendiri, akhirnya saya pindah," ungkap Melaina.

Kejadian teror yang diterima Meliana itu mengaku sudah terjadi beberapa tahun ini.

"Dari papahnya tahun 2008, anak itu sudah mulai bentak-bentak. Terornya sudah mulai berapa tahun," ungkap Meliana.

Baca juga: Angin Kencang Terjang Lima Kampung di Bogor, Sebanyak 88 Rumah Rusak

Teror-teror itu diakui Meliana dilakukan sang anak untuk memaksanya serahkan warisan.

Sedih mengenang aksi sang anak yang hampir menyebabkan nyawanya terancam, Meliana tak kuasa menahan tangisnya.

Bahkan Meliana secara terang-terangan menyebut JMW, anak kandung yang sudah melaporkannya itu sebagai anak durhaka.

"Dia meminta warisan dari saya, padahal saya masih hidup kok. Dia maksa minta. Dia anak durhaka," ucap Meliana sambil menangis.

"Sudah sabar ya bu," imbuh pengacara menenangkan Meliana.

Baca juga: Siasat Si Bos Bawa Keris Taklukan 2 Sekretaris, Terawang Masa Depan Paksa Korban Tanggalkan Pakaian

Meliana ungkap Kelakuan Sang Anak yang Melaporkannya

Ketika ditanya seberapa sayang dengan anak yang melaporkannya, Meliana kembali menangis.

Pelapor merupakan anak paling disayang dibandingkan ketiga anak kandung lainnya.

"Bagi ibu-ibu yang punya anak jangan terlalu sayang sama anak. Kalau terlalu sayang ya begini,"tuturnya sambil menangis usai jalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang, Rabu (3/3/2021).

Dia sangat menyayangi anaknya yang melaporkanya tersebut.

Bahkan dirinya sampai memenuhi keinginan anaknya untuk sekolah di luar negeri tepatnya Australia

"Dulu sangat sayang sama dia. Dulu dia kuliah di luar negeri yang mengirim uang saya. Dia, saya belikan mobil yang harganya mahal sekali. Itu ya saya yang belikan," tutur Meliana.

Namun rupanya, apa yang diharapkan dari anak kesayangannya tersebut tidak sesuai harapan.

Saat di luar negeri, sang anak ternyata berbohong tidak pernah kuliah dan pada akhirnya di deportasi.

"Dia dimarahin papanya, katanya sekolah-sekolah, ternyata tidak. Suatu saat di deportasi, "ujarnya.

Baca juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis bulan Maret 2021 untuk Pelanggan Prabayar dan Pasca Bayar

Saat di deportasi, kata Meliana, JMW sang anak pernah diusir oleh ayahnya dan akan dicoret dari KK.

"Papanya merasa dendam sekali dengan anak ini karena merasa dipermainkan. Dia ( JMW) di deportasi karena urusan Polisi tapi memang di Australia memang suka melanggar," papar Meliana.

"Papanya sampai sempat bilang kalau tidak dari sekarang diusir nanti bikin susah engkohnya, caciknya, dan adiknya,"imbuhnya.

Namun JMW diselamatkan oleh kakak pertamanya.

"Anak saya itu mau diputus hubungan dan akan dimuat di media massa. Tapi saya melarang dan merasa kasihan. Anak saya itu disembunyikan di rumah kakaknya," ungkap Meliana.

Meliana menuturkan suaminya hingga akhir hayatnya masih terus mempertanyakan ijazah dari anak yang melaporkannya.

Dirinya masih tetap melindungi sang anak meski almarhum suaminya merasa dipermainkan.

Namun kini kebaikan Meliana kepada sang anak kandung, malah dibalas JMW dengan melaporkannya ke polisi.

"Saya pertahankan dia, tapi kok kenapa anak saya jadi seperti itu ke saya," ucap Meliana sambil menangis.

"Kok ya dikasih makan kakaknya hampir setahun kok dilaporkan polisi," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved