Kisruh Partai Demokrat

Jelang KLB PD, Max Sopachua Ungkap Borok SBY, Ketua DPD Sumut Ancam Pecat Anggota yang Ikut

Max Sopachua Ungkap Borok SBY Jelang KLB PD, Ketua DPD: Kalau Ada Anggota yang Ikut Kita Pecat !

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA dan NASRUL
(kanan) Herri Zulkarnaen Ketua DPD Partai Demokrat Sumut saat memimpin apel siaga di Kantor DPD PD Sumut, Jalan Gatot Subroto, Jumat (5/4/2021), dan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua, memberikan keterangan terkait pelaksanaan KLB Partai Demokrat, di hotel The Hill Sibolangit, Deliserdang, Jumat (5/3/2021). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Salah satu anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua tampak hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3/2021).

Tak hanya itu, Max Sopacua juga membongkar borok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menjadi alasan digelarnya KLB ini.

Sementara itu, ketua DPD PD Sumut Herri Zulkarnaen mengancam akan memecat anggotanya yang ikut KLB tersebut.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunMedan.com Jumat, sebelum KLB digelar, terlihat salah satu anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua sempat berada di depan aula, The Hill Hotel and Resort Sibolangit.

Semua rekan media yang mengetahui keberadaan Max langsung meminta keterangan terkait KLB ini.

Max mengungkapkan, alasan utama terselenggaranya KLB ini kerana adanya kesumbatan yang terjadi di internal partai dengan lambang mercy ini.

Dirinya mengatakan, kondisi ini bahkan sudah terjadi sejak waktu yang cukup lama.

"Latar belakang yang mengakibatkan terjadinya KLB ini karena adanya kesumbatan yang terjadi bertahun-tahun," ujar Max.

Max menjelaskan, kondisi ini dimulai dari terselenggaranya KLB di Bali sekitar tahun 2013 lalu.

Dirinya mengatakan, saat itu Partai Demokrat mengadakan KLB untuk menggusur Anas Urbaningrum dari kepemimpinan sebagai ketua umum karena tersandung kasus korupsi.

Baca juga: Ngotot Jadi Ketum Demokrat di KLB, Wanita Emas Ungkap Dendam Pada AHY : Saya Digunting Dalam Lipatan

Baca juga: Jadi Calon Kuat Pengganti AHY dalam KLB, Ini Pengakuan Marzuki Alie Saat Dicegat Kader Demokrat

Dirinya mengungkapkan, saat itu pada KLB tersebut terpilihlah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagian ketua umum menggantikan Anas.

Dirinya mengatakan, saat itu pihak Partai Demokrat mendukung penuh SBY untuk menjadi ketua umum.

"Di situ kita mendukung penuh pak SBY untuk jadi ketua umum, karena ini untuk menyelamatkan partai setelah pak Anas tersandung masalah," katanya.

Kemudian, pada saat itu SBY berjanji untuk kembali membuka regenerasi kepemimpinan partai.

Namun, saat kongres di Surabaya pada tahun 2015 SBY kembali terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi.

"Jadi kami merasa apa yang dijanjikan saat 2013, tidak terlaksana. Malah dulu saat 2015 ada nama Marzuki Ali tersendat juga untuk menjadi calon, sehingga kembali terjadi aklamasi," ucapnya.

Max menjelaskan, saat itu kondisi masih terbilang cukup kondusif di mana kinerja partai masih bisa terus berlangsung.

Dan mereka percaya nanti saatnya regenerasi, partai ini juga akan berkembang semakin baik.

Namun, yang kembali menjadi personalan saat kongres yang digelar pada tahun 2020 lalu, hasil kongres menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih menjadi ketua umum.

Diketahui, AHY merupakan anak kandung dari SBY yang menggantikan SBY menjadi ketua umum.

Baca juga: Ketua DPD Ancam Bubarkan KLB Partai Demokrat, Edy Rahmayadi Bereaksi : Kalau Tak Ada Izin, Usir Itu

Baca juga: KLB Demokrat Diklaim Putuskan Moeldoko Gantikan AHY, Pengamat : Jadi Calon Ketum PSSI Aja Gak Bisa

"Tapi ternyata regenerasi ini timpang juga, karena regenerasi malah jatuh ke anak pak SBY yaitu pak AHY," ungkapnya.

Dengan ini, pihaknya melihat jika regenerasi yang dijalankan oleh SBY tidak sesuai dan tidak sejalan dengan apa yang diinginkan oleh partai.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan yang kurang dirasa pas adalah kongres yang seharusnya dijalankan dengan sistem yang matang, malah dijalankan hanya dengan waktu empat jam.

Di mana hasil kongres tersebut, menetapkan AHY menjadi ketua umum.

Ancam Pecat Anggota yang Ikut KLB PD

Partai Demokrat Sumut menggelar Apel Siaga di Kantor DPD PD Sumut, Jalan Gatot Subroto, Jumat (5/4/2021) dipimpin ketua DPD PD Sumut Herri Zulkarnaen.

Herri Zulkarnaen menyebutkan, jika ditemukan kader Demokrat Sumut yang membelot dan ikut Kongres Luar Biasa (KLB) akan segera dilakukan pemecatan.

"Kita secepatnya melakukan pemecatan dan kalau anggota Dewan kita PAW," ujar Herri sambil diikuti teriakan Demokrat, siap..jaya..jaya oleh para kader.

Disinggung soal KLB yang diduga membawa nama Gamki, Herri pun berkomentar. Selaku Kader Gamki, Herri mengaku menyesalkan adanya campur tangan dan nama Gamki.

"Karena yang disampaikan ke pihak hotel adalah kegiatan Gamki, kenyataan di lapangan KLB Illegal PD," terang Herri.

Baca juga: Bakal Dibubarkan karena Dianggap Ilegal, Ini Respon Nazaruddin saat Kepergok Hadiri KLB PD : Maaf Ya

Baca juga: Kader Demokrat Sumut Akan Bubarkan KLB Pimpinan Moeldoko di The Hill Sibolangit karena Potensi Ricuh

Usai menggelar apel, Herri langsung memimpin rombongan pembubaran KLB menuju Sibolangit, Deliserdang. Kata Herri, rombongan yang berangkat tersebut merupakan perwakilan kader Demokrat se-Sumatera Utara.

Sejauh ini, kata Herri, memang belum ada kader Deokrat Sumut yang ikut KLB bersama Muldoko. "Belum ada yang ikut KLB sejauh ini," ujar Herri. (*)

(TribunnewsBogor.com/TribunMedan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved