Kisruh Partai Demokrat

Ketua DPC di Jateng Ditawari Uang Rp 100 Juta untuk Ikut KLB

Sejumlah ketua DPC Partai Demokrat di Jatim mengaku dirayu untuk ikut dalam KLB di Sumatera Utara itu.

Editor: Vivi Febrianti
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Ketua DPC dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang akan menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Kota Semarang pada Sabtu (6/3/2021) di Hotel Grand Candi Semarang.. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seluruh kader dan pengurus DPC Partai Demokrat di Jawa Tengah menolak tegas kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

KLB yang menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat itu dinilai ilegal.

Sejumlah ketua DPC Partai Demokrat di Jatim mengaku dirayu untuk ikut dalam KLB di Sumatera Utara itu.

Mereka mengaku mendapat tawaran uang hingga Rp 100 juta agar mau ikut.

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan Mashadi mengaku diajak ikut KLB oleh dua mantan ketua DPC Partai Demokrat di Jatim.

"Saya ditawari bergabung ikut KLB dengan iming-iming uang DP (down payment) Rp 30 juta langsung. Kalau mau langsung tanda tangan, uang disrahkan. Beberapa kali dibujuk rayu, saya bersikukuh satu tujuan mendukung AHY," kata Mashadi di Hotel Grand Candi Semarang, Jumat (5/3/2021). 

Setelah pamitan dari pertemuan itu, Mashadi mengaku dihubungi salah satu ketua DPC Demokrat di Jateng.

Menurutnya, ketua DPC Demokrat yang kini telah dipecat itu juga menawarkan hal serupa.

"Dia to the poin, bergabung saja. Katanya bahwa Demokrat ini tahun 2024 mau mencalonkan, ini katanya, mencalonkan putranya bapak Presiden," kata Mashadi.

Namun, Mashadi tak bisa memastikan pernyataan itu.

Ia langsung pamit untuk pulang.

Pengalaman serupa juga dialami Ketua DPC Demokrat Kabupaten Pemalang Andika Permadi yang dijanjikan uang Rp 100 juta.

Andika akan diberi uang muka Rp 30 juta jika bersedia ikut KLB.

"Diajak bertemu ketua DPC saat itu masih aktif. Beliau menceritakan awalnya kalau partai Demokrat dipegang mas AHY akan semakin tenggelam," kata Andika.

Andika menilai, pernyataan itu tak akan terjadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved